Ini kata Sri Mulyani soal banyaknya toko ritel gulung tikar
Merdeka.com - Nasib malang nampaknya sedang merundung beberapa toko ritel Tanah Air. Bukan hanya isu belaka, belakangan ini satu persatu toko ritel perlahan gulung tikar. Supaya tidak mendatangkan rugi yang begitu besar, pihak perusahaan berinisiatif memberi potongan harga jual yang cukup besar pada setiap produk yang diperdagangkan sebelum resmi melakukan penutupan.
Adapun toko-toko ritel yang secara resmi menutup gerainya disejumlah daerah antara lain PT Modern Internasional Tbk yang menutup seluruh gerai anak usahanya yaitu 7-Eleven (Sevel) di seluruh Indonesia. Kemudian PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (Ramayana) melakukan penutupan delapan gerainya di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, penutupan gerai juga dilakukan oleh PT Matahari Department Store Tbk terhadap dua gerai tokonya di Pasaraya Manggarai dan Pasaraya Blok M, Jakarta. Terakhir, kabar terbaru penutupan gerai ritel datang dari Lotus Department Store. Lotus rencananya akan melakukan penutupan toko secara resmi pada akhir bulan ini di Thamrin, Cibubur, dan Bekasi.
-
Mengapa BRI fokus pada digitalisasi? Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus',
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
-
Bagaimana BRI melakukan transformasi digital? Proses ini melibatkan 3 inisiatif utama: fokus dengan membangung resiliensi pada sistem; melakukan open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain dan pengembangan layanan; serta mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitik terkait data dari produk yang diakses nasabah.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya masih akan terus memonitor perubahan pola konsumsi masyarakat sebagai dampak era digitalisasi. Nantinya akan dikaji apakah toko-toko yang tutup secara fisik membuka toko kembali secara online.
"Kita terus memonitor perubahan dari perekonomian diakibatkan adanya era digitalisasi. Jadi dalam hal ini adanya ritel yang berubah bentuknya atau dalam hal ini secara fisik tutup tapi kemudian pindah ke online atau dari awalnya online itu semua menjadi salah satu perhatian kita," ujar Menkeu Sri di Kantornya, Jakarta, Selasa (24/10).
Menkeu Sri mengatakan, industri ritel memang menjadi perhatian khusus pemerintah. Sebab, industri ritel erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Selain sektor ritel, pemerintah juga mengamati kondisi dari sektor lain apakah ada indikasi penurunan penjualan akibat digitalisasi.
"Ekonomi di Indonesia terdiri dari berbagai sektor, ritel merupakan salah satu hal yang juga akan kita pantau. Karena berhubungan dengan kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. Kita juga akan melihat kepada sektor lain apakah kita menghadapi tekanan atau perubahan karena adanya konsep digitalisasi ini," jelasnya.
Namun demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menegaskan, hingga September sisi penerimaan perpajakan dari sektor ritel menunjukkan peningkatan. Artinya, indutri ritel cukup menunjukkan kinerja baik di tengah isu penutupan sejumlah toko.
"Dilihat dari sisi penerimaan perpajakan sampai dgn September kemarin sebetulnya untuk ritel PPN kita meningkat. Jadi mungkin ada perubahan dalam hal ini," jelasnya.
Sementara itu di tempat yang berbeda, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan tutupnya sejumlah gerai ritel karena persaingan yang semakin ketat. Selain itu, letak toko ritel yang tidak strategis juga menjadi penyebab bangkrutnya toko tersebut.
"Kalau toko ritel contohnya Sevel itu kan secara bisnis, jadi kalau salah bisnis sulit menghadapi persaingan ya bisa tutup. Kemudian, toko ritel harus berada di lokasi yang tepat, nah persoalannya kadang kadang lokasinya enggak tepat," ujar Airlangga.
Airlangga tidak menampik adanya pergeseran pola konsumsi menjadi penyebab tutupnya sejumlah toko ritel. Namun dia meminta, apabila terjadi perubahan pola konsumsi perusahaan yang memutuskan menutup gerai harus memperhatikan nasib para tenaga kerja yang terdampak penutupan tersebut.
"Kalau shifting itu pasti ada ya. Maksudnya perubahannya dari beli langsung di toko kemudian beralih ke online. Tapi ya itu, kalaupun ada alasan tersebut perusahaan harus tetap memikirkan tenaga kerjanya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaKawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.
Baca SelengkapnyaRapat digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/8).
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaPenjualan industri grosir masih lebih baik dibandingkan industri ritel.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperketat pengawasan dan pengendalian barang asal impor.
Baca Selengkapnya