Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini kata staf Jonan soal prediksi AirAsia bakal tutup di Indonesia

Ini kata staf Jonan soal prediksi AirAsia bakal tutup di Indonesia air asia. airbuscompany

Merdeka.com - Pengamat penerbangan Maybank-Kim Eng, Mohshin Azis memprediksi AirAsia Indonesia bakal berhenti beroperasi atau tutup di Indonesia. Maskapai berbiaya murah ini dinilai memiliki modal minus dan membutuhkan tambahan dana sekitar Rp 3 triliun untuk memenuhi syarat yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Tidak ada yang bisa memenuhi tenggat waktu yang ditentukan pemerintah Indonesia (termasuk AirAsia)," ucap Azis seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Rabu (8/7).

Analis dari CIMB, Raymond Yap juga menyebut AirAsia Indonesia terancam kehilangan lisensi dan berhenti beroperasi. Dia menyebut, perusahaan induk AirAsia di Malaysia memang mempunyai uang, namun untuk menambah modal ke AirAsia Indonesia membutuhkan waktu setidaknya dua bulan. Ini berarti melewati masa tenggat waktu yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Ini karena harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk mentransfer dana ke Indonesia," katanya.

Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuraid membenarkan kalau pihaknya meminta 13 maskapai termasuk AirAsia untuk menambah modal. Pasalnya, sebanyak 13 maskapai di Indonesia kekurangan modal bahkan modalnya minus. Namun demikian, Hadi membantah keras kalau AirAsia membutuhkan dana Rp 3 triliun.

"Kementerian Perhubungan tidak pernah mengatakan angka Rp 3 triliun untuk memenuhi syarat yang dikeluarkan oleh Kemenhub. Angkanya tidak pernah kami publish. Soal 13 maskapai penerbangan di Indonesia memiliki modal minus memang benar, kami memberikan waktu 30 hari untuk menambah modal di setiap perusahaan penerbangan," ucap Hadi kepada merdeka.com di Jakarta.

Pihak kementerian memberi batas waktu hingga akhir bulan ini agar 13 maskapai ini bisa menambah modal. "13 maskapai penerbangan tersebut memang sudah melaporkan laporan keuangannya pada akhir Juni 2015 dan terbukti negatif termasuk AirAsia Indonesia. Jadi laporan keuangan tersebut bukan hanya sekedar rugi tetapi juga memiliki modal minus. Sehingga kami mewajibkan untuk menambah modal agar ekuitas perusahaan maskapai penerbangan tersebut menjadi positif," katanya.

Kementerian Perhubungan menurut Hadi sangat terbuka untuk membicarakan laporan keuangan tiap maskapai penerbangan. bahkan kemenhub memanggil satu-satu maskapai untuk mencari jalan keluar agar kebutuhan modal bisa dicukupi. Hadi juga membantah aturan ini akan membuat maskapai penerbangan di Indonesia gulung tikar.

"Pada prinsipnya kemenhub sangat terbuka untuk berbicara laporan keuangan setiap maskapai penerbangan, kami memanggil satu per satu apa rencana mereka agar dapat memenuhi ekuitas tersebut. Kami membantu mereka untuk menyelesaikan kewajiban tetapi kita tidak ada tendensi supaya maskapai yang bermodal minus itu harus di tutup," tegasnya.

"Dan pada intinya, kami menolong maskapai tersebut agar memiliki konsep aspek pelayanan, keamanan dan keselamatan penerbangan dan penumpang agar lebih terjamin," tutupnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenhub Jawab Bos Garuda soal Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Kemenhub Jawab Bos Garuda soal Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra meminta Kemenhub meninjau ulang TBA tiket pesawat.

Baca Selengkapnya
Balik Modal Kereta Cepat Whoosh Lebih dari Satu Abad, Begini Repons Pemerintah
Balik Modal Kereta Cepat Whoosh Lebih dari Satu Abad, Begini Repons Pemerintah

“Rakyat membayar kereta cepat tiketnya Rp400.000 sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal.”

Baca Selengkapnya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Menhub: Tak Ada Maskapai Langgar Tarif Batas Atas
Harga Tiket Pesawat Mahal, Menhub: Tak Ada Maskapai Langgar Tarif Batas Atas

Menhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.

Baca Selengkapnya
Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Indonesia Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Indonesia Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Bukan karena Kartel, Dirut Garuda Bongkar Penyebab Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Baca Selengkapnya
Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya
Ternyata OPM Tak Minta Rp 5 M buat Bebaskan Pilot Susi Air, Pentolannya Ungkap Syarat Sebenarnya

Pimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua mengungkapkan syarat pembebasan pilot Susi Air.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sindir Bahlil soal Belum Ada Investor Masuk IKN: Cari Terus, Mas Bahlil
Mahfud Sindir Bahlil soal Belum Ada Investor Masuk IKN: Cari Terus, Mas Bahlil

Baru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Tarif KRL Bakal Naik, PT KAI Commuter Beri Jawaban Begini
Beredar Kabar Tarif KRL Bakal Naik, PT KAI Commuter Beri Jawaban Begini

Jika sudah ada ketetapan tarif KRL naik, maka akan disosialisasikan 3 bulan sebelum pelaksanaan.

Baca Selengkapnya
Bahlil Akui Belum Ada Investasi Asing Masuk ke IKN
Bahlil Akui Belum Ada Investasi Asing Masuk ke IKN

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga secara terang-terangan mengaku belum ada investor asing masuk ke IKN.

Baca Selengkapnya
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari PSN, Ini Alasannya
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari PSN, Ini Alasannya

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Egianus Kogoya Klaim Tak Pernah Minta Rp5 Miliar untuk Tebusan Pilot Susi Air, Ini Respons Polisi
Egianus Kogoya Klaim Tak Pernah Minta Rp5 Miliar untuk Tebusan Pilot Susi Air, Ini Respons Polisi

Egianus Kagoya, pemimpin KKB Papua, mengklaim tidak pernah menuntut Rp5 miliar sebagai tebusan untuk pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Marthenz..

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Tarif PPN Bakal Naik 12 Persen di 2025, Sandiaga Uno: Tak Berdampak ke Sektor Pariwisata
Tarif PPN Bakal Naik 12 Persen di 2025, Sandiaga Uno: Tak Berdampak ke Sektor Pariwisata

Pemerintah akan mendengarkan berbagai masukan yang ada dari para pengusaha saat kenaikan tarif mulai diterapkan.

Baca Selengkapnya