Ini kendala investor China masuk Indonesia versi bos BKPM
Merdeka.com - Indonesia merupakan negara kedua tujuan investasi dari para investor China. Namun, cukup banyak kendala yang dihadapi para investor saat hendak menanamkan modalnya di Indonesia.
Hal ini diungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani di Kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Franky mengatakan, kendala-kendala investasi tersebut terungkap saat dia melakukan kunjungan ke negeri panda itu.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
-
Apa kerja sama utama yang dibahas dalam forum bisnis Indonesia-Tiongkok? 'Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,'
-
Apa target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
Bahasa, ungkap Franky, menjadi kendala pertama yang dihadapi para investor. "Pertama adalah kendala bahasa. Ini menjadi kendala karena tidak sedikit investor China yang langsung ke daerah," kata Franky, Senin (21/3).
Selain persoalan bahasa, Franky mengatakan, kendala lain adalah sulitnya mencari mitra investasi. Franky menjelaskan, bagi para investor China, ternyata mencari mitra investasi membutuhkan kriteria tertentu.
Umumnya, mereka mencari mitra yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Meski sudah mendapatkan garis kekerabatan, kendala lain bisa saja muncul, salah satunya adalah calon mitra tersebut tidak benar-benar memahami seluk beluk bisnis di Indonesia.
Meski demikian, para investor China mulai memanfaatkan jasa layanan BKPM dan Kedutaan Besar China di Indonesia, juga pelaku industri yang sudah berjalan, untuk mengatasi kendala tersebut.
"Yang kita beri arahan kepada investor adalah menggunakan jalur resmi dan formal kalau mau berinvestasi di Indonesia. Jalur formal itu bisa melalui BKPM dan Kedutaan Besar," tutur Franky.
Selain bahasa dan pencarian mitra bisnis, kendala lain adalah perizinan tenaga kerja asing. Menurut Franky, persoalan ini telah dibahas bersama Direktorat Jenderal Ketenagakerjaan, Kementerian Tanaga Kerja dan Transmigrasi serta Direktorat Jenderal Imigrasi.
"Beberapa di antaranya juga mengeluh sudah membeli tanah, sudah membayar, tapi ternyata tanahnya ada irigasi. Ada juga sudah membeli lahan, sudah membayar, tapi tidak di kawasan industri," jelas Franky.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, Franky mengaku sudah menyiapkan beberapa strategi, antara lain:
1. Pembentukan China Desk;
2. Kerja sama dengan Bank of China, ICBC, INACHAM, CCPIT (China Council for the Promotion of International Trade) sebagai tangan China untuk mendorong investasi ke luar;
3. Kerja sama dengan bank-bank besar China di Indonesia;
4. Menarik perusahaan besar China yang belum investasi di Indonesia;
5. Fasilitasi perusahaan yang sudah dapat Izin Prinsip (IP) terutama dari 2015 terutama yang sudah mendapatkan izin konsultasi 3 jam;
6. Kegiatan promosi luar negeri (bussiness forum, round table meeting, one on one meeting, factory visit dengan perusahaan besar seperti China);
7. Courtesy call dengan pemerintah daerah setempat;
8. Penerimaan misi dan memberikan pelayanan konsultasi penanaman modal;
9. Menyusun bahan presentasi dalam bahasa mandarin;
10. Kunjungi 10 provinsi pemasaran investasi China + 4 provinsi/kota tambahan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia membantah investor terbanyak di Indonesia adalah dari China
Baca SelengkapnyaRosan Perkasa Roeslani mendampingi Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing.
Baca SelengkapnyaMendag ungkap Tiongkok menjadi sumber investasi dan mitra dagang penting bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan hal ini saat bertemu sejumlah pengusaha China.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap investor China tidak ragu melapor.
Baca Selengkapnya"Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China..
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan R & D Center antara UGM dengan CNGR Co.Ltd.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya