Ini klaim keunggulan pemerintah orde baru
Merdeka.com - Pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Abdul Latief meminta pemerintah meningkatkan keberpihakannya kepada pengusaha pemula. Keterbatasan modal membuat mereka kesulitan bersaing dengan pengusaha mapan.
"Pemerintah juga harus melakukan pembinaan, itu harus dijalankan ke pengusaha pemula. Saya bicara dengan Menko Perekonomian (Sofyan Djalil), saya khawatir kalau tidak dilakukan akan mempersulit tumbuhnya usaha kecil dan kelas menengah baru," jelas dia, di Bandung, kemarin.
Menteri tenaga Kerja dan transmigrasi era Soeharto ini menyebut dukungan finansial terhadap pengusaha pemula lebih bagus saat orde baru ketimbang sekarang.
-
Siapa yang mendorong perusahaan bantu UMKM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mendorong perusahaan besar mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM.
-
Bagaimana HIPMI ingin atasi tantangan iklim usaha? Perlu ada akselerasi dengan suatu program yang tepat yang melibatkan dunia usaha dalam proses pendidikan misalnya,' kata Anggawira.
-
Bagaimana Sudjono mulai berbisnis bersama Soeharto? Mengutip kanal YouTube Indonesia Insider, Sudjono pernah ikut berbisnis bersama perwira-perwira lain waktu ia menjabat di Jawa Tengah.
-
Kenapa HIPMI ingin pemimpin selanjutnya tingkatkan iklim usaha? Para pengusaha pun berharap pemimpin negara selanjutnya bisa menciptakan iklim usaha di Indonesia menjadi lebih baik.
-
BRI membantu Sukateno memulai usaha? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
"Dulu ada kemudahan. Jadi keberpihakan pemerintah dulu jauh lebih baik dari sekarang. Sekarang pemerintah dengan aturan-aturan baru takut dibilang korupsi, nepotisme, keberpihakan itu harus diatur secara baik," ujar Abdul Latief.
Dia mengilustrasikan, gubernur Bank Indonesia era pemerintahan Soeharto pernah memerintahkan perbankan BUMN untuk membantu para pengusaha pemula. Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit usaha mikro dan kredit bantuan lain menjadi program unggulan pemerintahan orde baru dukung para pengusaha.
"Sekarang memang ada tapi penyelenggaraannya tidak bagus. Harus diperbaiki. Kita dulu punya Bapindo, sekarang ke mana, kita punya BPD juga," pungkas dia.
Di luar itu, masih ada sejumlah kelebihan pemerintahan era Soeharto diungkapkan sejumlah pihak. Antara lain:
Swasembada pangan
Saat ini, Indonesia lebih dikenal sebagai salah satu negara importir. Ini lantaran banyak kebutuhan pokok masyarakat masih harus dibeli dari luar negeri.Â
Berbeda dengan zaman orde baru. Di era Presiden Soeharto itu, Indonesia pernah mengalami swasembada pangan, terutama kedelai.Â
"Masalah kedelai diatur pemerintah dimulai sejak 1979-1998, hampir 20 tahun dikelola dan monopoli oleh Bulog. Selama 20 tahun kehidupan petani dan pengrajin baik dan tahun 1992- 1993 kita sudah swasembada kedelai di Indonesia. Itu zaman keemasan kami," kata Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifudin beberapa waktu lalu.Â
Utang luar negeri kecil
Mantan menteri keuangan Fuad Bawazier menyebut pemerintahan Soeharto tegas dalam pengelolaan utang luar negeri. Jumlah utang luar negeri saat itu tidak sebesar sekarang, menembus Rp 3.000 triliun lebih.
Menurut Fuad, utang luar negeri pada masa itu hanya jadi pelengkap dan sementara. Mayoritas utang luar negeri juga jangka panjang sehingga tidak memberatkan ekonomi.
"Pemerintah Pak Soeharto di orde baru utang hanya pelengkap sementara, jumlahnya kecil engga sebesar sekarang. Jangka panjang utangnya," ucap Fuad beberapa waktu lalu
Ditakuti asing
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sarwono Kusumaatmadja menceritakan betapa pentingnya keberadaan Indonesia dalam perekonomian dunia. Banyak negara yang diklaim bergantung pada Indonesia.
Sarwono menceritakan, di era Presiden Soeharto pernah ada rencana menutup Selat Lombok untuk dipakai latihan militer. Namun rencana ini dikhawatirkan negara lain lantaran Selat Lombok adalah jalur perdagangan.
"Ada suatu saat Pak Harto mengumumkan 'mohon maaf saya mau latihan militer di Selat Lombok dan akan saya tutup sementara'. Negara asing tidak bisa berbuat apa-apa, itu punya kita yang dilalui internasional pelayaran. Mereka (asing) langsung khawatir," ucap Sarwono beberapa waktu lalu.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartu Start Up merupakan penyempurnaan dan melengkapi program yang sudah dilakukan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu menetapkan berbagai kebijakan guna memajukan perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaDimas Oky Nugroho, mengatakan, UU Cipta Kerja saat ini sedang dalam tahap perbaikan
Baca SelengkapnyaPentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, termasuk di kalangan pelajar.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaRelaksasi ini kata Andika hanya akan diberikan kepada usaha yang bisa menyerap tenaga kerja banyak di Jateng.
Baca SelengkapnyaGanjar punya track record bagus dalam mengatasi masalah pengangguran di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyarabowo-Gibran telah banyak menyerap aspirasi dari anak-anak muda saat berkeliling ke berbagai kota di Indonesia.
Baca Selengkapnyameminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.
Baca Selengkapnyapenciptaan wirausaha baru melalui kegiatan TKM Pemula, juga didukung dengan adanya pendampingan usaha yang dilakukan oleh Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Pendamping
Baca SelengkapnyaAglomerasi pabrik diperuntukkan bagi pengusaha pabrik dengan skala industri kecil dan menengah
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca Selengkapnya