Ini kuliah lengkap Bos Microsoft soal startup dan GO-JEK
Merdeka.com - PT Microsoft Indonesia menyampaikan tanggapan atas artikel merdeka.com berjudul 'Bos Microsoft: GO-JEK Rp 10.000 laku, jika dicabut siapa yang mau?' yang ditayangkan Jumat, 25 September 2015.
Presiden direktur Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro mengaku tak pernah berniat meremehkan startup lain.
Berikut isi kuliah umum Andreas selengkapnya:
-
Apa yang dilakukan Microsoft di Indonesia? Investasi ini menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Kenapa Microsoft investasi di Indonesia? 'Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini,' ujar Satya Nadella, CEO Microsoft di Jakarta, Selasa (30/4).
-
Bagaimana Microsoft berinvestasi di Indonesia? Microsoft mengumumkan investasi sebesar USD 1,7 miliar atau selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia. Langkah ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang dan mendukung pengembangan komunitas lokal.
-
Bagaimana Microsoft membantu Indonesia? Dengan kerja sama ini, Microsoft dan Pemerintah Indonesia berencana untuk menghasilkan 840.000 talenta digital khusus AI di Indonesia dalam waktu empat tahun.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Andreas mengambil contoh positif Gojek maupun GrabBike yang dinilai sebagai pemain yang memiliki inovasi luar biasa sehingga memaksa tatanan bisnis traditional untuk mengubah model bisnis mereka.
Andreas menyarankan agar pemain startup memperhatikan soal business model mereka dalam rangka menemukan celah bisnis atau istilahnya 'finding your blue ocean'.
Celah bisnis ini bisa didapatkan developer lokal atau startup dengan memperhatikan segmen bisnis komersial atau korporasi-nya. Saat ini banyak startup yang memusatkan bisnis mereka dalam kompetisi untuk mendapatkan perhatian dari konsumen dan dibutuhkan road-map pendapatan jangka panjang untuk melanjutkan momentum tersebut.
Dalam sesi tanya jawab, Andreas juga menjelaskan pemetaan startup di Indonesia yang terbagi menjadi tiga tipe:
1. Well-funded startups, atau startup tahap lanjut yang sudah mendapat investasi dana tahap lanjut dari Venture Capital, Private Equity ataupun Corporate maupun sumber investor individu lainnya. Contoh seperti Tiket.com, Traveloka, Tokopedia, Gojek. Biasanya mereka sudah punya produk yang siap, target pasar dan pelanggan. Model bisnisnya sudah mulai jelas. Mereka berada di fase untuk skala lebih besar dan hampir siap beroperasi seperti layaknya bisnis pada umumnya.
2. Early-stage startup atau bootstrap startup, adalah startup tahap awal. Biasanya baru berupa pematangan ide, baru validasi produk maupun pelanggan. Masih mencari bentuk model bisnis yang sesuai. Ada yang sudah mendapat dana tahap awal dari investor dan biasanya belum fokus ke pendapatan.
3. Startup tradisional seperti produsen kerajinan lokal, peternakan, usaha mebel. Mereka adalah bisnis tradisional skala kecil dan menengah, yang sebenarnya bisnis model nya cukup jelas, tapi memang berupa bisnis skala kecil. Mereka sangat diperhatikan oleh pemerintah dan juga kekurangan bantuan teknologi.
Meski sudah menjadi perusahaan skala besar dan established, Microsoft juga mengambil langkah langkah seperti halnya sebuah startup dalam beroperasi. Microsoft terus belajar seperti halnya startup yang terus merevisi bisnis model atau sering disebut sebagai Pivot. Contohnya, bisnis model Windows dari yang menjual lisensi traditional, sekarang pivot menjadi gratis dan freemium. Gratis untuk konsumer, tetapi berbayar untuk enterprise.
Bisnis model Office pivot dari menjual lisensi traditional, pivot menjadi berlangganan freemium. Gratis untuk fitur-fitur umum, berlangganan berbayar untuk fitur-fitur yang lebih canggih. Jadi, Microsoft pun pivot jika dirasa perlu.
Selain itu, Microsoft mendukung para startup yang membutuhkan dukungan teknologi untuk berkembang dan memanfaatkan teknologi yang dikembangkan Microsoft melalui program BizSpark.
Keuntungan yang didapat jika suatu Startup masuk menjadi anggota BizSpark adalah akses tanpa biaya untuk menggunakan Cloud Computing Microsoft, yaitu Azure, senilai US$750 sebulan, selama tiga tahun. Selain itu, startup juga akan mendapat lisensi semua produk software buatan Microsoft tanpa biaya, seperti halnya Windows, Office, Visual Studio dan Servers.
Untuk mendapatkan akses ke BizSpark maka ada persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain memiliki startup yang umurnya kurang dari 5 tahun, berpenghasilan di bawah 10 Milliar Rupiah, dan yang pasti bergerak di bidang teknologi.
Program ini berlangsung selama tiga tahun untuk setiap anggotanya. Pada akhir tahun ketiga, startup dapat menyimpan semua perangkat lunak yang telah mereka download – tanpa biaya. Saat ini Microsoft Indonesia telah membina lebih dari 300 anggota BizSpark dan memiliki lebih dari 200 alumni BizSpark. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.microsoft.com/bizspark. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Profil lengkap Nadiem Makarim, dari pendiri Gojek hingga menjadi Menteri Pendidikan yang disentil Wapres Gibran soal kebijakannya.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menawarkan pembangunan Microsoft Asia-Pacific Research and Development di Bali atau Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaMicrosoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Satya Nadella Temui Jokowi di Istana, Bahas Apa?
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana yang akan dilakukan eks bos Acer Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaLeontinus mengatakan, prinsip Indonesia adil dan makmur yang digagas Anies relevan dengan semangatnya saat membangun Tokopedia.
Baca Selengkapnya