Ini Kunci Ekonomi RI Lebih Stabil Dibandingkan Negara G20 Lain
Merdeka.com - Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan,Indonesia memiliki kunci yang tidak dimiliki oleh negara-negara anggota G20 lain dalam meningkatkan perekonomian. Salah satunya konsumsi rumah tangga di Indonesia mampu tumbuh stabil dikisaran 5 persen.
Menurutnya, selama ini konsumsi rumah tangga Indonesia konsisten berada di kisaran 5 persen. Dengan tingkat konsumsi ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjaga stabil di level 5 persen."Konsumsi rumah tangga konsisten 5 persen. Pertumbuhan ekonomi juga stabil di 5 persen karena dipacu oleh konsumsi rumah tangga. Negara lain yang ekonominya ditopang oleh ekspor seperti Singapura, begitu terjadi gejolak global, dia langsung turun. Tapi kita tidak," ujar dia di Nusa Dua, Bali, Rabu (5/12).
Seperti saat krisis ekonomi di 2008, lanjut dia, Indonesia menjadi satu-satunya negara di G20 yang pertumbuhan ekonominya tetap stabil. Bahkan kemudian pola pendorong ekonomi Indonesia dijadikan acuan bagi negara-negara lain.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang dibawa Menko Perekonomian ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Kenapa Menko Perekonomian ikut ke KTT G20? Menko Airlangga menegaskan, Pemerintah Indonesia membawa misi besar dalam agenda KTT G20. Salah satunya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
"Saat krisis beberapa tahun lalu, eknomi negara-negara anggota G20 turun, hanya Indonesia yang ekonominya survive. Dan sekarang juga pertumbuhan kita stabil di 5 persen," ungkap dia.
Menurut Askolani, salah satu pendorong konsumsi rumah tangga Indonesia tetap stabil yaitu adanya sejumlah bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat, khususnya golongan bawah. Bantuan sosial tersebut mampu menjaga tingkat konsumsi rumah tangga tetap tinggi.
"Dengan bantuan yang konsisten ini bisa mengentaskan kemiskinan. Kalau data (masyarakay miskis) kita salah ini tidak akan nendang. Kita bisa sinergi. Ini menyebabkan kemiskinan menurun," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaInflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor kinerja positif perekonomian nasional yaitu belanja untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaApalagi, kata dia, kalau dilihat dari sisi relasi timbal balik di sektor perdagangan dan sektor keuangan maka secara relatif masih sangat aman bagi Indonesia
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca Selengkapnya