Ini langkah bos BI hadapi pelemahan Rupiah hingga tembus Rp 15.100-an per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini terus melemah hingga di atas level Rp 15.100-an per USD. Angka ini jauh melampaui target pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 13.400 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo berkomitmen untuk mengendalikan depresiasi nilai tukar Rupiah. Salah satunya yakni dengan melakukan penetrasi di pasar valuta asing (valas).
"Satu, kita terus berada di pasar tidak hanya memantau tapi langkah-langkah stabilisasi yang diperlukan sesuai dengan mekanisme pasar. Menjaga agar suplai demand bergerak secara baik di pasar valas," kata Perry saat ditemui di Komples Masjid BI, Jakarta, Jumat (5/10).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana Peruri mencetak mata uang Rupiah? Saat ini, kapasitas produksi Peruri mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian, langkah kedua, BI juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan di Indonesia.
"Kedua tentu saja berkomuniaksi dengan para pelaku dengan perbankan, sektor riil termasuk komunikasi dengan eksportir maupun para importir kalangan pengusaha. Sejauh ini suplai demand berjalan baik. Apresiasi kepasa pengusaha yang sama-sama mensuplai valasnya juga perbankan menjaga mekanisme pasar," kata Perry
Selanjutnya, instrumen kebijakan BI baru mengenai transaksi pasar Non Deliverable Forward (DNDF) di dalam negeri atau Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) yang diluncurkan seminggu lalu, ini diharapkan untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.
"Tiga tentu saja mempercepat perisapan teknis berlakunya domestik NDF. Sceara ketentuan kan sudah berlaku tetapi teknis operasional perlu ada persiapannya," jelasnya
Terakhir, kata Perry yakni dengan mendorong beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan. "Koordinasi dengan Bapak Menko (Darmin Nasution) lbu Menkeu (Sri Mulyani Indrawati, Ketua OJK (Wimboh) terus diperkuat langkah lanjutan penurunan defisit. Tentu sjaa pada waktunya akan kita komunikasikan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaPerry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.
Baca Selengkapnya