Ini pandangan Menteri Sri Mulyani mengapa berinvestasi di 2018 tetap aman
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakinkan para investor bahwa kondisi perekonomian Indonesia di 2018 akan semakin baik untuk berinvestasi. Dia menyebut pemulihan perekonomian Indonesia telah terlihat sejak kuartal III 2017 di mana pertumbuhan ekonomi tumbuh ke level 5,06 persen dari yang sebelumnya sebesar 5,01 persen.
Selain itu, sektor investasi dan ekspor juga menunjukkan kinerja yang positif. Dia bahkan menyebutkan untuk pertama kalinya pertumbuhan investasi di atas 7 persen.
"Investasi maupun ekspor terus meningkat cukup tajam. Ini menjadi momentum yang harus terus dijaga, karena untuk pertama kalinya ekspor double digit dan untuk pertama kali juga investasi tumbuh di atas 7 persen," ungkapnya dalam acara Investor Gathering 2017, di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (18/12).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
Indikator iklim investasi yang semakin menarik, menurutnya, juga terlihat pada indikator pendukung seperti impor bahan baku yang tumbuh 15 persen. Kemudian, dari sisi PPN dan seluruh klarifikasi pajak seperti PPh pribadi dan korporasi mengalami peningkatan.
"Bahkan dibandingkan 2016 waktu itu tax amnesty, indikator domestik dalam negeri, baik konsumsi, investasi dan ekspor, impor bahan baku geliat ekonomi meningkat," kata dia.
Mantan Direktur Bank Dunia ini pun mengatakan, momentum pemulihan dan sentimen positif perekonomian yang terjadi pada 2017 akan menjadi fokus pemerintah di 2018.
Ada pun pemerintah akan melakukan akselerasi belanja investasi dan dengan berbagai peluang investasi di bidang infrastruktur yang sudah selesai dan pembangunan infrastruktur lainnya akan terus dilakukan.
"Momentum investasi dan ekspor kita jaga. Sentimen positif juga harus dijaga dengan inflasi rendah, suku bunga turun lembaga keuangan perbankan pembersihan NPL (Non Perfoming Loan/Kredit macet) tahun lalu, lembaga keuangan bank dari likuiditas suku bunga semua kondusif," tegasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya