Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Penyebab Banyak Orang Masih Percaya Penggandaan Uang

Ini Penyebab Banyak Orang Masih Percaya Penggandaan Uang rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Publik dihebohkan atas kasus pembunuhan dengan motif penggandaan uang di Banjarnegara. Tercatat, 12 orang tewas akibat perbuatan tipu-tipu dukun penggandaan uang tersebut.

Selain di Banjarnegara, Polisi juga berhasil mengungkap masih kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, dukun pengganda uang asal Cianjur. Polisi mencatat sebanyak 11 orang tewas di tangan dukun penggandaan uang tersebut, korban umumnya merupakan para TKW

Perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menilai masih banyak masyarakat yang terjerat penipuan dengan motif penggandaan uang ini akibat motif ingin kaya secara instan. Namun, mereka enggan untuk bekerja secara lebih giat untuk meningkatkan pendapatan.

Orang lain juga bertanya?

"Kenapa orang kita masih ada saja yang terkena penipuan penggandaan uang, disebabkan oleh perasaan ingin punya uang banyak dalam waktu singkat dan tanpa perlu kerja keras," ujarnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (6/4).

Timbulnya sikap ingin kaya secara instan ini dipicu oleh sejumlah faktor. Antara lain kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, terlilit utang, hingga keterampilan yang tidak memadai.

"Ini membuat beberapa orang sudah tidak menggunakan logikanya lagi. Sehingga, terpikir untuk pergi ke dukun," ucap dia menekankan.

Tak heran, fenomena penggandaan uang lebih banyak terjadi di wilayah pedesaan. Khususnya dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. "Fenomena ini biasanya terjadi di kantong kantong kemiskinan di desa," pungkasnya.

Korban Pembunuhan Berkedok Penggandaan Uang di Banjarnegara

Sebelumnya, Polisi mengungkap temuan terbaru mengenai jumlah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara menjadi 12 orang. Dua jasad diketahui ditemukan dipendam dalam satu liang lahat di tanah milik Slamet Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Wanayasa, Selasa (4/4).

"Temuan dua jasad langsung kita lakukan autopsi. Nanti hasil autopsi akan kami pelajari lagi. Tidak menutup kemungkinan masih ada temuan-temuan lagi. Pencarian akan dilanjutkan besok," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4).

Dia menyebut proses pencarian jasad korban melibatkan petugas gabungan dan menggali lubang. Petugas juga menghadirkan Slamet di lokasi kejadian untuk menunjukkan dimana para korban dikubur. Namun ketika diminta menerangkan pelaku lupa siapa saja korban yang sudah dibunuhnya.

"Tapi yang paling atas terakhir dia masih ingat ini lubang kuburny jasad Ersa dan istrinya. Untuk istrinya dia tapi tidak kenal. Saat ini kami belum bisa memastikan karena ketika diintrogasi keterangannya berubah-ubah," jelasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karena Ini, Masyarakat Indonesia Sering Jadi Korban Penipuan Jasa Keuangan
Karena Ini, Masyarakat Indonesia Sering Jadi Korban Penipuan Jasa Keuangan

Penipuan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait dengan keuangan digital, semakin sering terjadi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Sebut Kerugian Rp139 Triliun dari Investasi Ilegal
OJK Sebut Kerugian Rp139 Triliun dari Investasi Ilegal

Maraknya kejahatan di sektor keuangan digital juga dipengaruhi oleh indeks literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Masyarakat Berpendidikan Tinggi Bisa Jadi Korban Penipuan Keuangan Digital
Hati-Hati, Masyarakat Berpendidikan Tinggi Bisa Jadi Korban Penipuan Keuangan Digital

Modus operandi penipuan terkait keuangan ilegal juga semakin lama semakin canggih meskipun sektor jasa keuangan (SJK) terus melakukan inovasi.

Baca Selengkapnya
Sosiolog Ungkap Dampak Judi Online Sangat Parah
Sosiolog Ungkap Dampak Judi Online Sangat Parah

Karena itu, perlu kerja-kerja efektif dalam pencegahan dan pemberantasan judi online

Baca Selengkapnya
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera
Hati-hati Para Pencari Kerja, Modus Baru Penipuan Lowongan Kerja saat Interview Dipaksa Serahkan Uang Hingga Disandera

Beredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.

Baca Selengkapnya
Marak Judi Online Akibat Rendahnya Literasi Keuangan
Marak Judi Online Akibat Rendahnya Literasi Keuangan

Iklan judi online membuat orang tertarik untuk masuk ke dalam aplikasi dan bermain.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi
Sri Mulyani ke Generasi Muda: Anak Muda Sekarang Sudah High Tech tapi Tidak Melek Investasi

Hal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Menghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.

Baca Selengkapnya
Temuan PPTAK: Ada Masyarakat yang Habiskan 70 Persen Gajinya untuk Judi Online
Temuan PPTAK: Ada Masyarakat yang Habiskan 70 Persen Gajinya untuk Judi Online

Mereka yang melakukan judi online, saat diperiksa deposit banknya hanya Rp100.000 sampai dengan Rp1 juta,

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Indonesia, Orang-orang di Negara Ini Paling Banyak Jadi Sasaran Penipuan Kerja Lewat WA dan Telegram
Tak Hanya Indonesia, Orang-orang di Negara Ini Paling Banyak Jadi Sasaran Penipuan Kerja Lewat WA dan Telegram

Berikut daftar warga di berbagai negara yang sering kena tipu info pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Kata Dokter Jiwa Penyebab Orang Kecanduan Judi Online
Kata Dokter Jiwa Penyebab Orang Kecanduan Judi Online

Siste menjelaskan bahwa kecanduan terjadi karena interaksi kompleks yang melibatkan faktor perilaku, genetik, dan sirkuit otak.

Baca Selengkapnya