Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penyebab deflasi 0,18 persen di September 2018

Ini penyebab deflasi 0,18 persen di September 2018 Pasar Tradisional. ©2017 merdeka.com/budi

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,18 persen pada September 2018. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga September sebesar 1,94 persen, sementara inflasi year on year September 2017 hingga September 2018 sebesar 2,88 persen.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada September 2018 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Hasil pemantauan BPS di 82 kota pada September ini terjadi deflasi 0,18 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (1/10).

Deflasi September 2018 sebesar 0,18 persen, terjadi pada dua kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan deflasi 1,62 persen memberi andil 0,35 persen dan kedua kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan deflasi 0,05 persen dan andil 0,01 persen.

"Tertinggi inflasi pendidikan rekreasi dan olahraga 0,54 persen andil 0,04 persen, terendah kesehatan 0,41 persen andil 0,02 persen," ujar Kecuk.

Dari kelompok bahan makanan, daging ayam ras memberi andil deflasi 0,13 persen, bawang merah turut andil ke inflasi sebesar 0,15 persen, ikan merah segar 0,04 persen. Demikian juga untuk beberapa sayuran dan telur ayam masing-masing memberi andil 0,03 persen dan cabai rawit 0,02 persen.

"Untuk makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau masih inflasi 0,29 persen dan andilnya 0,05 persen. Komoditasnya sebetulnya kecil-kecil, tapi dikumpulkan itu 0,05 persen, di antaranya mie, rokok kretek dan filter masing-masing 0,01 persen," jelasnya.

Untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar masih inflasi sebesar 0,21 persen dengan sumbangan 0,05 persen. Selain itu, terdapat kenaikan untuk upah tukang yang bukan mandor, dan upah pembantu rumah tangga andilnya masing-masing hanya 0,01 persen.

"Selanjutnya, sandang inflasi sebesar 0,27 persen serta memberi andil sebesar 0,02 persen. Komoditas lain yang menyumbang inflasi adalah kenaikan harga emas dan perhiasan 0,01 persen," jelas Kecuk.

Kesehatan inflasi 0,41 persen, seluruh kelompok kesehatan mengalami inflasi misal jasa kesehatan inflasi 0,45 persen, obat-obatan 0,28 persen. Pendidikan rekreasi adan olahraga tertinggi inflasinya 0,54 persen andilnya 0,04 persen. Karena kenaikan uang kuliah akademi dan perguruan tinggi sebsar 0,02 persen.

"Menurut komponen, yang mengalami inflasi adalah inflasi inti 0,28 persen dan sumbangannya 0,16 persen. Sementara harga bergejolak itu deflasi 1,83 persen andilnya 0,34 persen. Kenaikan uang kuliah, upah buruh dan mandor yang menyebabkan inflasi inti," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Kembali Alami Deflasi Ke-4 di 2024, Apa Pemicunya?
Indonesia Kembali Alami Deflasi Ke-4 di 2024, Apa Pemicunya?

Tingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
BPS: Ekonomi Indonesia Deflasi 0,12 Persen di September 2024, Lebih Dalam Dibanding Agustus
BPS: Ekonomi Indonesia Deflasi 0,12 Persen di September 2024, Lebih Dalam Dibanding Agustus

Sedangkan secara tahun kalender ataupun year  to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,74 persen.

Baca Selengkapnya
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024
BPS: 32 Provinsi Alami Deflasi Terdalam Sejak November 2024

Kategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli
Indonesia Alami Deflasi 0,18 Persen Periode Juni-Juli

Deflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Beras dan BBM Bikin Inflasi Bulan September di 2,28 Persen
Harga Beras dan BBM Bikin Inflasi Bulan September di 2,28 Persen

Lonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen
BPS Catat Inflasi Agustus 2023 Sebesar 3,27 Persen

Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Terjadi Inflasi 1,71 Persen di Oktober 2024
Tren Deflasi Berakhir, BPS Catat Terjadi Inflasi 1,71 Persen di Oktober 2024

Inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.

Baca Selengkapnya
Dalam 5 Tahun Tiap Bulan Agustus Indonesia Selalu Alami Deflasi, Ternyata Ini Biang Keroknya
Dalam 5 Tahun Tiap Bulan Agustus Indonesia Selalu Alami Deflasi, Ternyata Ini Biang Keroknya

Deflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekonomi Indonesia Mei 2024, Deflasi 0,03 Persen
BPS: Ekonomi Indonesia Mei 2024, Deflasi 0,03 Persen

Komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
BPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024

Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024
Emas Perhiasan dan Gula Pasir Jadi Biang Kerok Inflasi April 2024

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
BPS Bantah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Bukan Akibat Daya Beli Kelas Menengah Lemah
BPS Bantah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Bukan Akibat Daya Beli Kelas Menengah Lemah

Dalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya