Ini penyebab harga minyak dunia anjlok, terendah sejak 2009
Merdeka.com - Pasar minyak telah jatuh dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi pasar minyak tertekan oleh banyaknya persediaan, Dolar yang lebih kuat dan ketakutan penurunan permintaan akibat ekonomi global melemah.
"Keputusan OPEC untuk mempertahankan produksi adalah alasan utama untuk harga turun cukup cepat," kata Daniel Ang, seorang analis investasi Phillip Futures di Singapura, dilansir dari Antara, Sabtu (29/11).
"Harga cenderung turun untuk sisa tahun ini," katanya kepada AFP.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
Ang, yang erat melacak pasar minyak, mengatakan dia memperkirakan WTI akan mengakhiri 2014 di 'terendah USD 60-an' dan Brent di 'pertengahan USD 60-an'.
Harga minyak dunia terjun ke posisi terendah multi-tahun baru pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah kartel produsen minyak OPEC memutuskan untuk mempertahankan pagu produksinya saat pasar kelebihan pasokan minyak.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, ditutup pada USD 66,15 per barel di New York Mercantile Exchange, jatuh USD 7,54 dari harga penutupan Rabu. Itu penutupan WTI terendah sejak September 2009.
NYMEX ditutup pada Kamis untuk liburan Hari Tanksgiving.
Ketika pasar New York ditutup dalam sesi singkat Jumat, di London, minyak Brent untuk pengiriman Januari merosot di bawah USD 70 untuk pertama kalinya dalam empat setengah tahun, menjadi USD 69,78 per barel. Brent menetap di USD 70,15 per barel, turun USD 2,43 dari penutupan Kamis.
Aksi jual terjadi setelah 12 negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (27/11) memilih untuk mempertahankan pagu produksi kolektifnya sebesar 30 juta barel per hari, di mana telah bertahan selama tiga tahun, mengakibatkan harga minyak mentah terjun bebas.
OPEC menolak untuk memotong produksinya meskipun kelebihan pasokan telah mengirimkan harga jatuh lebih dari sepertiga sejak Juni, dengan para analis memperingatkan penurunan lebih lanjut lanjut akan datang.
"OPEC menegaskan apa yang banyak pelaku pasar telah perkirakan mempertahankan kuota produksi resmi mereka tidak berubah," kata analis Sucden, Kash Kamal.
"Banyak investor telah berharap untuk beberapa langkah maju yang positif karena membanjirnya pasokan global terus memberikan tekanan turun cukup besar pada harga mendatang," tambahnya.
Pada pertemuan OPEC, Kamis, di Wina, kartel berada di bawah tekanan permintaan dari anggota miskin, termasuk Venezuela dan Ekuador, untuk memangkas produksi karena jatuhnya harga sedang menggorogoti pendapatan dan meningkatkan kekhawatiran atas ekonomi mereka.
Namun, anggota kartel dari Teluk yang kuat dipimpin oleh Arab Saudi menolak permintaan untuk mengecilkan keran produksinya kecuali pasar saham mereka dijamin, terutama di Amerika Serikat, di mana minyak serpih telah berkontribusi terhadap melimpahnya pasokan global.
Anggota lain, Kuwait, mendukung langkah tersebut dengan menteri minyak negara itu Ali Omair mengatakan bahwa mereka memutuskan harga akan menyesuaikan diri berdasarkan penawaran dan permintaan dan bahwa OPEC seharusnya menjaga pangsa pasarnya agar tidak kehilangan pelanggan. Dia menyatakan Amerika Serikat juga harus memikul tanggung jawab dan menurunkan produksi minyak serpihnya.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan pada Kamis bahwa dia akan tetap mendorong OPEC untuk memangkas produksi.
Lalu apakah hal ini berdampak pada harga BBM subsidi di Indonesia? (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaBenarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaSelain itu, konsumsi BBM hingga Mei 2024 juga masih terkendali. Bahkan, konsumsi BBM mengalami tren penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca Selengkapnya