Ini penyebab kecilnya kontribusi sektor maritim ke perekonomian RI
Merdeka.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengakui kontribusi sektor maritim terhadap pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah, atau hanya sekitar 4 persen. Padahal, sektor kebaharian atau kemaritiman memiliki cakupan potensi yang luas.
Beberapa potensi tersebut di antaranya adalah transportasi laut, sumber daya hayati laut, sumber daya ikan, bioteknologi laut, sumber daya mineral dan energi, wisata bahari, dan jasa lingkungan.
"Sumber daya kelautan dan perikanan lndonesia sangat berlimpah dengan luas wilayah, masyarakat, dan potensi perekonomian laut yang besar," kata Bambang, dalam sebuah acara seminar, di kantornya, Selasa (29/8).
-
Kenapa sarana dan prasarana di Indonesia jadi penyebab rendahnya literasi? Salah satu penyebab utama rendahnya literasi di Indonesia adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Banyak sekolah, terutama di daerah pedalaman dan terpencil, tidak memiliki perpustakaan atau akses terhadap bahan bacaan yang memadai.
-
Mengapa landas kontinen yang tenggelam dianggap tidak produktif? Landas kontinen Australia yang kini terendam dianggap tidak produktif secara lingkungan dan sebagian besar diabaikan oleh masyarakat adat asli.
-
Apa yang menyebabkan kerugian negara di proyek KA Besitang-Langsa? Akibat perbuatan para tersangka, terdapat kerusakan parah di beberapa lokasi sehingga jalur kereta api tidak dapat difungsikan.
-
Mengapa infrastruktur di Pulau Taliabu penting? “Jadi kita yang paling pertama fokus saya adalah membangun infrastruktur karena transportasi antara desa sampai dengan kecamatan kabupaten mungkin salah satu termahal di republik ini Pulau Taliabu karena harus memakai transportasi laut,“
-
Kenapa pembangunan di Indonesia seringkali mengabaikan kelestarian alam? Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan.
-
Kenapa perdagangan Inggris di Nusantara kacau? Aktivitas perdagangan Inggris di Nusantara pun mengalami kekacauan mulai dari tubuh perserikatan dagangnya sampai komoditas yang dijual juga tidak ada harganya.
Rendahnya kontribusi tersebut disebabkan oleh infrastruktur kemaritiman di lndonesia yang belum terbangun dengan baik dan merata sehingga menyebabkan biaya yang tinggi. Infrastruktur kemaritiman yang baik diharapkan dapat mengurangi biaya logistik yang mencapai 25 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pemerintah sedang mengupayakan untuk membangun enam rute subsidi angkutan barang tol laut pada pelabuhan non komersial pada 2016," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaKunci sukses terletak pada sukses atau tidaknya membenahi kementerian dan kebijakan industrinya.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaMengapa Fosil Dinosaurus Tidak Pernah Ditemukan di Indonesia? Alasannya Ternyata Klasik
Baca Selengkapnya