Ini penyebab produksi gas Pertamina Hulu Energi tak capai target
Merdeka.com - Produksi gas PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tertahan akibat tidak optimalnya penyerapan. Kondisi ini membuat realisasi produksi di bawah target yang telah ditetapkan.
Direktur Eksplorasi PHE, Abdul Mutalib Masdar mengatakan, dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 menetapkan target produksi gas 768,5 MMSCFD sedangkan realisasi 723,5 MMSCFD.
"Produksi gas realisasinya 723,5 MMSCFD, sedangkan taret 768,5 MMSCFD," kata Abdul, dalam diskusi dengan media, di Kantor PHE, Jakarta, Jumat (23/3).
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Bagaimana cara Pertamina mencapai tujuannya? 'Kita harus melakukan tiga hal tersebut namun kita juga harus menjaga semua agar berjalan paralel. Kita yakin Indonesia bisa mandiri energi. Kita harus bergerak lebih cepat, lebih lincah karena tantangan ke depan lebih menantang. Semuanya memiliki perannya masing-masing. Kita akan harmonisasi dan sinergi sehingga Pertamina Grup memiliki kekuatan untuk bergerak lebih cepat menuju net zero emmision 2060,' tutupnya.
Menurut Abdul, penyebab utama tidak tercapainya target produksi gas anak usaha PT Pertamina (Persero) adalah penyerapan produksi gas yang kurang optimal oleh pembeli, di sisi lain disebabkan oleh sumur gas yang sudah tua sehingga produksinya mengalami penurunan.
"Ada problem serapan sendiri, fasilitas yang sudah berumur ada penurunan. Ada yang isu menarik beberapa gas kita serapannya nggak maksimal," tuturnya.
Abdul mengungkapkan, PHE harus mengatur produksi gas dengan menyesuaikan kebutuhan pembeli. Sebab, sebelum gas diproduksi harus ada kepastian pembelinya.
"Serapan rendah itu buyernya terbatas itu jadi masalah kita, gas harus ada yang beli tuh, kalau kita punya 10 pembelinya 8 kita harus atur-atur produksinya," jelasnya.
Tidak sejalan dengan capaian produksi gas yang tidak mencapai target 2017, realisasi produksi minyak PHE pada 2017 justru melewati target. Dalam RKAP 2017 tercatat produksi minyak PHE ditargetkan 64,5 ribu barel per hari (bph) dengan realisasi 70,41 bph.
"Tapi secara overall itu jadi isu signifikan untuk PHE. Ini jadi pencapaian PHE mencapai tambahan signifikan," tutupnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan realisasi lifting migas sebagai dampak adanya sejumlah kecelakaan kerja di awal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaShinta menyampaikan, dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaSKK Migas memprediksi, penerimaan negara dari sektor hulu migas tahun ini akan berada di bawah target yang ditetapkan dalam APBN 2023.
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca Selengkapnya