Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penyebab proyek energi terbarukan enggan dilirik perbankan nasional

Ini penyebab proyek energi terbarukan enggan dilirik perbankan nasional Tower Listrik. ©shutterstock.com

Merdeka.com - 46 Proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT)terancam batal dibangun karena terkendala pendanaan. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah mewanti-wanti soal ada batas waktu dalam kontrak yang telah ditandatangani.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris, mengatakan meskipun wewenang membatalkan kontrak sepenuhnya hak PLN, namun, di mengharapkan investor yang kesulitan pendanaan tersebut diberi cukup waktu untuk dapat menunaikan poin perjanjian.

"Itu kebijakan PLN. Kita sampaikan informal, itu diberikan kesempatan dulu," ungkapnya saat ditemui di sela-sela dialog 'Weekly Forum', di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Kamis (28/6).

Dia mengatakan, untuk membantu investor, pemerintah berupaya memfasilitasi berbagai alternatif sumber pendanaan agar investor dapat segera membangun proyek. "Yang 70 kontrak PPA itu tidak semuanya kecil-kecil ada yang kapasitas besar. Itu (kapasitas besar) umumnya bisa jalan sendiri dapat pembiayaan sendiri, tapi yang sifatnya kecil mereka dapat kesulitan pembiayaan," jelas dia.

Sulitnya investor pembangkit listrik EBT mendapatkan pendanaan, kata dia, dikarenakan tingginya bunga pinjaman bank serta belum adanya keyakinan dari industri perbankan terhadap investor. "Mereka kalau mau akses pembiayaan bank lokal mereka selalu hadapi bunga tinggi. Ini kan terkait resiko berapa rate diberikan tergantung risiko si perusahaan, jadi itu yang masih sulit untuk diturunkan," kata dia.

"Padahal sebenarnya, kalau ini sudah dibangun bisa dikembalikan modalnya, misalnya PLTS di Timur Indonesia DPP umpan, kontrak 20 tahun sebenarnya sudah bisa, tapi bank lokal kita masih lihat belum familiar dengan proyek terbarukan dan konversi energi," imbuhnya.

Pihaknya, kata dia, juga terus menjalin komunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait berbagai opsi untuk memfasilitasi investor memperoleh pendanaan dari perbankan. "OJK ada kebijakan green finance dan ada target tertentu untuk belanja. Artinya atur bank memberikan porsi pembiayaan untuk proyek green termasuk EBT. Kita sudah fasilitasi pertemukan dengan OJK, pada waktu itu harapkan ada list profil perusahaan 46 itu, kemudian proyek yang dibangun dan dari situ nanti akan dibicarakan mekanisme apa yang lebih pas."

Diharapkan dengan demikian, investor pembangkit EBT dapat mendapatkan pendanaan proyek sebelum tenggat waktu yang ditetapkan dalam kontrak dengan PLN. "Tidak lah. Masih ada kesempatan (bagi investor untuk memenuhi tanggung jawab)," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahlil Minta DPR Percepat RUU EBTE Agar tak Menyulitkan Prabowo
Bahlil Minta DPR Percepat RUU EBTE Agar tak Menyulitkan Prabowo

Pemerintah saat ini ingin agar masa pemerintahan berikutnya tak lagi kerepotan dalam menyusun regulasi terkait energi hijau.

Baca Selengkapnya
Pengembang PLTA Tak Setuju Rencana Power Wheeling Masuk RUU Energi Terbarukan, Ini Sederet Alasannya
Pengembang PLTA Tak Setuju Rencana Power Wheeling Masuk RUU Energi Terbarukan, Ini Sederet Alasannya

Skema power wheeling merupakan skema pemanfaatan bersama jaringan listrik yang memungkinkan pihak swasta membangun pembangkit listrik dan menjualnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Lapor Jokowi & Prabowo Masalah Regulasi EBT
VIDEO: Bahlil Lapor Jokowi & Prabowo Masalah Regulasi EBT "Sampai Ayam Tumbuh Gigi, Susah ini!"

Padahal, Bahlil mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan energi terbarukan terbesar.

Baca Selengkapnya
Pensiun Dini PLTU Batubara Kerap Terhalang Pendanaan
Pensiun Dini PLTU Batubara Kerap Terhalang Pendanaan

Pemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.

Baca Selengkapnya
Target Bauran Energi 25 Persen di 2025 Terancam, Covid-19 Jadi Kendala Besar
Target Bauran Energi 25 Persen di 2025 Terancam, Covid-19 Jadi Kendala Besar

Pembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.

Baca Selengkapnya
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?
Pengadaan Listrik PLN Masih Jauh dari Target, RI Bakal Kekurangan Listrik?

Pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Dilanjut, Nasib Investasi Mangkrak Senilai Rp100 Triliun Diputihkan
Tak Lagi Dilanjut, Nasib Investasi Mangkrak Senilai Rp100 Triliun Diputihkan

Di masa kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi, Bahlil mengklaim telah melanjutkan investasi mangkrak senilai Rp600 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya
Pemerintah Tunda Pengoperasian Pembangkit Listrik di Jawa-Bali, Ini Alasannya

Realisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.

Baca Selengkapnya
Bahlil Curhat Investasi di Indonesia Berbelit-Belit
Bahlil Curhat Investasi di Indonesia Berbelit-Belit

Proses investasi di Indonesia terlalu melibatkan banyak pihak dan berbelit-belit.

Baca Selengkapnya
Pemasok Listrik EBT Keluhkan Harga Beli PLN yang Murah
Pemasok Listrik EBT Keluhkan Harga Beli PLN yang Murah

Penjualan listrik berbasis energi terbarukan kepada PLN menggunakan skema perjanjian Independent Power Producer (IPP).

Baca Selengkapnya
PLN Utang 8,3 GW Pembangkit Listrik Hijau
PLN Utang 8,3 GW Pembangkit Listrik Hijau

Pemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?

Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.

Baca Selengkapnya