Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penyebab turunnya produksi lada Bangka Belitung

Ini penyebab turunnya produksi lada Bangka Belitung Ilustrasi merica putih. © Bawarchi

Merdeka.com - Bangka Belitung selama ini dikenal sebagai daerah penghasil lada putih yang terkenal dengan label Muntok White Pepper. Perkebunan lada tidak hanya ditemukan di Muntok, kota utama Pulau Bangka di masa lalu, tetapi tersebar di Pulau Bangka dan Belitung. Namun demikian, tanaman lada di Bangka Belitung yang potensial, terjadi penurunan dalam produksi.

Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman membawa persoalan penurunan produksi lada dalam Sidang Tahunan ke-46 dan Rapat Komunitas Lada Indonesia di Putrajaya Malaysia, 2 – 4 Oktober 2018 lalu. Erzaldi Rosman hadir bersama AILI dan para eksportir lada.

Erzaldi Rosman memanfaatkan forum tersebut untuk memperjuangkan perkembangan lada di Bangka Belitung. Baik dari aspek pasar atau pun teknis budidaya. Sehingga pertanian lada Bangka Belitung makin maju ke depannya.

Dalam forum tersebut, Erzaldi Rosman mengatakan bahwa ada sejumlah kondisi yang menyebabkan penurunan produksi lada Babel. Antara lain penyakit tanaman merica, biaya produksi yang kian tinggi, bibit yang mahal, dan perubahan iklim global. Kondisi tersebut telah mempengaruhi produksi lada putih dan harga yang terus menurun sehingga telah ikut pula menurunkan semangat para petani lada.

"Pada beberapa kesempatan, saya selalu mengunjungi beberapa desa di Bangka Belitung dan mendapatkan fakta petani telah meninggalkan perkebunan lada putih. Kondisi ini membuat kami khawatir terhadap produksi lada putih. Produksi lada putih di Bangka Belitung pada tahun 2018 mencapai 12.000 ton. Pada tahun 2019 ini mungkin berkurang berdasarkan kunjungan dan pengamatan pihak kami," tutur Erzaldi.

Erzaldi juga menyampaikan penyesalannya terhadap data yang dikeluarkan oleh International Pepper Community (IPC) sangat berbeda di lapangan mengingat data IPC produksi lada Indonesia baik lada putih dan lada hitam jauh lebih tinggi yakni 75.000 ton di tahun 2018.

"Ini jauh dari data di lapangan yang diperkirakan hanya 50.000 ton lada hitam dan lada putih. Kesalahan data ini bisa mempengaruhi harga di level petani," sesal Erzaldi.

Untuk itu kata Erzaldi, Pemprov Babel akan lebih memperhatikan perkebunan dan petani. "Kami juga memberikan pelatihan tentang pertanian lada, termasuk mendistribusikan bibit lada. Kami berkolaborasi dengan beberapa universitas dan sektor swasta dalam mengendalikan penyakit tanaman lada."

Dengan adanya forum ini, masyarakat Bangka Belitung berharap dapat memperbaiki kondisi yang ada sehingga bisa meningkatkan harga lada dan kesejahteraan petani. Untuk itu diharapkan pula IPC berperan aktif untuk mengkolaborasikan kepentingan buyer, eksportir dan terlebih para petani.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terkuak, Ini Penyebab Mahalnya Harga Cabai Rawit Mencapai Rp100.000 per Kg
Terkuak, Ini Penyebab Mahalnya Harga Cabai Rawit Mencapai Rp100.000 per Kg

Penyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi. Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.

Baca Selengkapnya
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras
Terserang El Nino dan Anomali Mahalnya Harga Beras

Dampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini

Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Tiga Biang Kerok Harga Beras Mahal versi Ombudsman
Tiga Biang Kerok Harga Beras Mahal versi Ombudsman

Ombudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini
FOTO: Dua Faktor Ini Sebabkan Satu Liter Beras di Tingkat Petani Naik, Harganya Sekarang Jadi Segini

Jika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca Selengkapnya
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia

Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.

Baca Selengkapnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya
Impor Beras Indonesia Diramal Mencapai 6 Juta Ton, Ternyata Ini Penyebabnya

Peningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran
Ternyata Ini yang Buat Harga Beras Mahal dan Langka di Pasaran

Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali

Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mendag Zulhas Ungkap Penyebab Kelangkaan Beras Hingga Impor Besar-besaran
VIDEO: Mendag Zulhas Ungkap Penyebab Kelangkaan Beras Hingga Impor Besar-besaran

Zulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya