Ini rincian penghematan belanja barang dilakukan pemerintah Jokowi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017.
Pemerintah akan melakukan penghematan belanja barang Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 16 triliun dari rencana semula Rp 237,098 triliun menjadi Rp 221,098 triliun.
Sejumlah Kementerian terkena penghematan atau pemangkasan anggaran besar yaitu di atas Rp 1 triliun. Mereka adalah kementerian perhubungan dari Rp 11,951 triliun dihemat menjadi Rp 9,951 triliun. Kemudian anggaran kementerian kesehatan dari Rp 13,435 triliun menjadi Rp 11,526 triliun. Selanjutnya kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud) dari Rp 22,031 triliun menjadi Rp 20,148 triliun. Kemudian kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi (Kemenristekdikti) dari Rp 10,942 triliun menjadi Rp 9,462 triliun.
-
Apa kerugian negara akibat korupsi Bansos Jokowi? 'Kerugian sementara Rp125 milyar,' pungkasnya.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Bagaimana Pemprov DKI menutup kerugian MRT? 'Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi,' kata Jokowi.
-
Kenapa anak buah Jokowi minta tambah anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Selain itu, dalam data yang tertuang dalam lampiran Inpres itu juga disebutkan, kementerian agama (Kemenag) terkena penghematan 1,389 triliun, yaitu dari Rp 15,790 triliun menjadi Rp 14,401 triliun. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Rp 700 miliar yaitu dari Rp 2,897 triliun menjadi Rp 2,197 triliun. Selanjutnya, kementerian PU-Pera dari Rp 20,232 triliun menjadi Rp 19,715 triliun.
Kementerian kehutanan dan lingkungan hidup (KLH) dari Rp 2,961 triliun menjadi Rp 2,492 triliun. Kementerian kelautan dan perikanan (KKP) dari Rp 4,877 triliun menjadi Rp 4,525 triliun. Kementerian sosial dari Rp 3,078 triliun menjadi Rp 2,830 triliun dan Kementerian ketenagakerjaan dari Rp 1,888 triliun menjadi Rp 1,652 triliun.
Adapun kementerian ESDM mendapatkan penghematan Rp 461,068 miliar, kementerian pertanian Rp 437,473 miliar, kementerian keuangan Rp 363,600 miliar, kementerian perindustrian Rp 227,057 miliar, kementerian luar negeri Rp 249,400 miliar, kementerian pariwisata Rp 272,555 miliar. Selanjutnya kementerian desa, transmigrasi, dan pembangunan daerah tertinggal Rp 268,600 miliar dan kementerian sekretariat negara (Kemensetneg) Rp 36,044 miliar.
Selain itu kementerian perdagangan mendapatkan penghematan Rp 166,207 miliar, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rp 167,639 miliar, Badan Keamanan Laut Rp 188,306 miliar, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Rp 204 miliar, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rp 126,772 miliar, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rp 100,010 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat tujuh poin yang disampaikan dalam surat edaran efisiensi anggaran dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan bahwa sejauh ini Indonesia telah mampu menekan biaya logistik hingga 13-14 persen.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan infrastruktur jalan dilakukan untuk efisiensi transportasi dan distribusi logistik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi di daerah.
Baca SelengkapnyaBelaja Pemerintah pusat periode Januari hingga Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkonfirmasi jika belanja anggaran kementerian/lembaga tahun depan lebih kecil dibanding APBN 2024.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dapat meminta bantuan pendanaan APBN untuk membangun moda transportasi massal.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca Selengkapnya