Ini saran SBY untuk Jokowi soal Freeport dan Blok Masela
Merdeka.com - Presiden Keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih terus memantau perkembangan kondisi nasional melalui berbagai media, termasuk media sosial.
SBY pun memantau segala perkembangan ekonomi tanah air. Salah satunya dari sektor migas. Ketua Umum Partai Demokrat memantau pengembangan Blok Masela yang masih berkutat di persoalan skema darat (onshore) atau skema laut (offshore).
SBY memiliki saran dalam penyelesaian masalah pengembangan Blok Masela, dan juga Freeport yaitu melepaskan segala kepentingan pribadi maupun golongan. Apabila semua pihak hanya mengedepankan kepentingan negara dan masyarakat sekitar, SBY menilai Blok Masela dan Freeport tidak akan menjadi masalah yang berlarut-larut.
-
Kenapa mengadakan kebebasan finansial penting? Selama masih ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat, tentu dengan sejumlah kiat-kiat yang dapat Anda persiapkan dan pelajari untuk mencapai kebebasan finansial berikut ini.
-
Siapa yang memberikan pembebasan pajak? Prasasti Rukam berisi tentang penganugerahan sebuah desa yang dibebaskan pajaknya atas Wanua I Rukam oleh Sri Maharaja Rake Wakutura Dyah Balitung Sri Dharmmodya Mahasambhu.
-
Bagaimana cara mengisi kemerdekaan? Kata-kata tentang kemerdekaan dapat mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan dan pentingnya terus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
-
Kenapa kita harus melepaskan hal-hal yang tidak penting? Hidup adalah sebuah seni yang simpel, melepaskan apa yang tidak penting dan fokus pada apa yang benar-benar bernilai.
-
Siapa yang harus terlibat dalam keputusan childfree? Keputusan untuk childfree bukanlah hal yang mudah dan harus didiskusikan secara mendalam antara pasangan. Kesepakatan bersama menjadi kunci untuk menghindari konflik yang berpotensi merusak keharmonisan rumah tangga.
-
Siapa saja yang perlu memiliki tenggang rasa? Dengan memiliki tenggang rasa, seseorang juga akan lebih dapat menerima perbedaan dan memperlakukan orang lain dengan adil, tanpa membedakan suku, agama, ras, dan jenis kelamin.
"Urusan Masela, Freeport yang penting konsepnya jelas, logis dan transparan. Tidak ada kepentingan macam-macam, kecuali negara dan masyarakat ekonomi sekitar. Maka, kalau itu tidak akan ada masalah apapun," ujar SBY di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (3/3).
Diakui SBY, tidak mudah untuk memutuskan perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Begitu pula dengan pengembangan Blok Masela. "Tapi policy dengan arah dan kebijakan tanpa ada benturan kiri dan kanan. Kita berikan ruang luas. Ini contoh Masela dan Freeport," tutur SBY.
SBY menyarankan semua pihak untuk mencari solusi yang 'ces pleng' berbekal kekompakan. Dia pun mengimbau menteri yang ada dalam Kabinet Kerja harus kompak dalam setiap keputusan.
"Solusi yang 'ces pleng' jangan pecah kongsi, harus solusi yang kompak di atas segalanya. Tidak memusingkan rakyat," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu per satu, pemerintah mengambil alih pengelolaan sumber daya alam secara mandiri, dimulai dari Blok Mahakam.
Baca SelengkapnyaIndonesia diharapkan dapat lebih maksimal dalam berkontribusi terhadap upaya global mengatasi pemanasan bumi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia konsiten dengan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Baca SelengkapnyaTerlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.
Baca SelengkapnyaSelain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaDia mengharapkan masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam memberikan suara karena hak demokrasi dalam negara dijamin oleh konstitusi.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaPresiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan rakyat Indonesia agar tak salah pilih capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaApakah soal kinerja atau unsur subjektif politis. Namun Djarot berkeyakinan, jawabannya adalah yang kedua.
Baca Selengkapnya