Ini Sebab Produk Syariah Belum Laris Seperti Milik Bank Konvensional
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Hery Gunardi, mengatakan kinerja keuangan syariah masih belum sebaik sektor keuangan konvensional. Tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA) hingga pengumpulan dana pihak ketiga yang masih jauh di bawah industri konvensional.
"Ini menunjukkan beberapa indikator belum dicapai dengan baik, tapi beberapa tahun tren terakhir menunjukkan perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Hery dalam Webinar Sharia Economic Outlook 2021, Jakarta, Selasa (19/1).
Meski dalam beberapa tahun terakhir mulai menunjukkan peningkatan, namun Hery menilai capaiannya belum signifikan. Masih ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan pasar ekonomi syariah tidak optimal.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana Mudharabah diterapkan di perbankan syariah? Sebagai lembaga intermediasi, bank syariah menerjemahkan prinsip-prinsip mudharabah klasik menjadi produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, sambil tetap mematuhi prinsip syariah.
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Faktor-faktor yang dimaksud Hery antara lain literasi dan inklusi keuangan syariah. Padahal, produk syariah sangat kompetitif dengan konvensional.
"Literasi indeksnya hanya 8,11 persen, dan inklusi keuangan syariah baru 11,06 persen. Ini jauh tertinggal dari industri (konvensional) yang mencapai 29,66 persen untuk literasi, dan inklusi jauh di atas syariah," kata dia.
Penggunaan teknologi juga turut memegang andil peran. Begitu juga dengan SDM yang patut jadi perhatian. "Kompetitif SDM ini juga harus jadi perhatian," kata dia.
Maka tak heran penggabungan bank syariah milik BUMN diharapkan bisa meningkatkan ekosistem keuangan syariah. Sebab, Indonesia dinilai sebagai negara yang memiliki potensi besar dalam bisnis keuangan syariah.
"Oleh karena itu banyak sekali pihak yang menaruh harapan, baik pemerintah atau yang lain," kata dia mengakhiri.
Bos OJK: Kinerja Keuangan Syariah Lebih Baik Dibanding Konvensional
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyebut bahwa kinerja lembaga keuangan syariah lebih baik dibandingkan lembaga keuangan konvensional, terutama di tengah pandemi.
Hal ini terbukti dari peningkatan di berbagai aspek, mulai dari aset hingga likuiditas perbankan syariah yang cukup kuat.
"Khusus keuangan syariah, kami sampaikan ini lebih baik dari pada konvensional. Aset tumbuh cukup tinggi sebesar 21,48 persen di mana sebelumnya ialah 13,84 persen di tahun 2019," ujar Wimboh dalam paparannya di Webinar Sharia Economic Outlook 2021, Selasa (19/1).
Adapun nominal aset keuangan syariah ini mencapai Rp1.770,3 triliun. Wimboh menjelaskan, nominal ini meliputi aset perbankan syariah sebesar Rp593,35 triliun, aset pasar modal syariah termasuk reksa dana sebesar Rp1.063,81 triliun dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah sebesar Rp113,16 triliun.
Hingga Desember 2020, pembiayaan bank umum syariah tumbuh 9,5 persen secara tahunan atau year on year (YoY). "Ini jauh lebih tinggi dari bank nasional yang minus 2,41 persen," katanya.
Wimboh melanjutkan, ketahanan perbankan syariah juga cukup baik dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) 21,59 persen, NPF (Non Performing Financing) gross 3,13 persen dan FDR (Financing to Deposit Ratio) 76,36 persen.
"Ini memberikan confident bahwa keuangan syariah akan lebih baik di tahun 2021," kata Wimboh.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasan
Baca SelengkapnyaTingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.
Baca SelengkapnyaKali ini, BSI mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid
Baca SelengkapnyaPenetrasi perbankan syariah di Indonesia hanya sebesar 6,87 persen, terendah dibandingkan negara-negara musllim.
Baca SelengkapnyaDI waktu yang bersamaan, BRI diketahui memiliki permodalan kuat dengan rasio laba terhadap modal atau return on equity (ROE) sehat hingga Semester I 2023.
Baca Selengkapnyapenerapan GRC terintegrasi dapat mensinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment dan social.
Baca Selengkapnya