Ini Sejarah Uang di Indonesia yang Tak Banyak Diketahui
Merdeka.com - Jauh sebelum mengenal uang, manusia melakukan barter atau pertukaran barang atau jasa yang diinginkan. Namun, tak mudah untuk meraih kesepakatan mengenai nilai pertukarannya. Timbulah kebutuhan akan adanya suatu alat penukar.
Selama berabad-abad berbagai benda dipakai sebagai alat pertukaran atau alat pembayaran seperti kulit kerang, batu permata, gading, telur, garam, beras, binatang ternak, atau benda-benda lainnya. Dalam perkembangan selanjutnya masyarakat menggunakan benda-benda seperti logam dan kertas sebagai uang.
Pada awalnya, uang berfungsi sebagai alat penukar atau pembayaran. Seiring perkembangan peradaban manusia, uang juga berfungsi sebagai alat penyimpan nilai, satuan hitung, dan ukuran pembayaran yang tertunda.
-
Bagaimana masyarakat Indonesia memanfaatkan emas di zaman kuno? Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa emas telah digunakan oleh masyarakat Indonesia kuno untuk berbagai keperluan, termasuk perhiasan dan ritual.
-
Apa saja contoh penggunaan emas di masa kerajaan? Contoh terkenal adalah perhiasan emas yang ditemukan di situs arkeologi seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, serta berbagai artefak dari masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
-
Kenapa emas jadi alat tukar? Tak hanya itu, emas pada masa lalu juga menjadi salah satu alat tukar perdagangan yang paling umum. Pada era kerajaan, koin-koin emas umumnya memiliki cap kepala Raja yang memerintah saat itu.
-
Apa yang dimaksud dengan 'duit' menurut KBBI? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata 'duit' didefinisikan sebagai 'uang alat pembayaran'.
-
Apa yang bisa dijual dari uang kuno? Dengan semakin langkanya barang ini, banyak kolektor dan investor yang tertarik untuk memburu uang kuno, terutama yang harganya bisa melampaui nominal aslinya. Nilai jual uang kuno ini dapat meningkat pesat, terutama jika langka.
-
Apa saja objek pajak di masa lampau? Jenis Pajak Lain Setidaknya ada sekitar 15 objek yang dikenakan pajak di Jawa saat itu. Mulai dari pegadaian, pembuatan garam, ikan, minuman keras, judi, hingga pertunjukan wayang.
"Tampilan uang pun terus mengalami evolusi. Dari awalnya berbentuk barter, kemudian ke kulit kerang, koin, kertas, plastik, dan kini dalam bentuk elektronik," tulis keterangan Kemenkeu, seperti dikutip dari laman resminya, Selasa (27/10).
Bukti uang tertua di Indonesia disimpan di Museum Nasional. Terdapat koleksi dua uang logam (no. inv. 2087 dan no. inv. 2119) dari zaman Hindu-Buddha di Jawa yang terbuat dari perak. Bentuknya cembung, sisi depan bergambar pot bunga, dua tangkai bunga, dan garis-garis lekuk sekitarnya seperti ruang-asap. Sedangkan pada sisi belakang terdapat bunga lotus mekar terletak di dalam garis berbentuk persegi empat.
Kemudian Uang Kepeng mata uang tembaga dari Tiongkok. Selain itu, kerajaan-kerajaan Islam juga mengeluarkan mata uang. Misalnya, Kesultanan Pasai dan Aceh (dirham dan mass dari emas dan keuh atau kasha dari timah), Banten (kasha dari tembaga), dan Cirebon (picis dari timah).
Kedatangan bangsa Eropa membawa mata uang baru. Pada abad ke-16, Portugis mengedarkan mata uang yang terbuat dari perak, yaitu piastre Spanyol yang disebut juga mat, pasmat, real, atau dollar.
Setelah Portugis, Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) menancapkan kaki di Nusantara. Pada masa jayanya, beredar bermacam-macam mata uang seperti rijksdaalder, dukat, stuiver, gulden, dan doit. Bahan yang digunakan adalah emas, perak, tembaga, nikel dan timah. Bentuknya bundar pipih dengan ukuran diameter yang tidak sama. Mata uang tersebut dibuat di Negeri Belanda.
"Kemungkinan kata ‘duit’ yang kita kenal sekarang ini berasal dari kata doit yang kemudian dalam bahasa Arabnya berbunyi doewit," tulis Djani A. Karim dalam Mata Uang dalam Sejarah.
Selanjutnya
Setelah VOC bubar, Hindia Belanda berada di bawah pemerintahan Republik Bataaf (1799-1806). Mata uang yang dikeluarkan bertuliskan Indiӕ Batavorum dengan satuan nilai gulden dan stuiver.
Ketika Belanda diduduki Prancis, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811) mengedarkan mata uang berinisial LN singkatan dari Louis Napoleon, adik Napoleon Bonaparte, yang menjadi raja Belanda. Bentuk uang itu bundar pipih dan terbuat dari tembaga.
Inggris mengambil alih Hindia Belanda dengan Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur Jenderal (1811-1816). Raffles membuat mata uang rupee yang bentuknya bundar pipih dan terbuat dari emas, perak, tembaga, dan timah. Kedua sisinya tertera tulisan Jawa dan Arab. Mata uang ini dicetak di Batavia.
Diperkirakan kata 'Rupiah', mata uang Republik Indonesia, berasal dari rupee yang ditulis dalam bahasa Arab dengan ucapan roepiyah. Selain rupee, beredar pula uang bertuliskan EIC (East India Company atau Kongsi Dagang India Timur).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manusia dulunya mengembangkan uang komoditas, yaitu barang dasar hampir dibutuhkan semua orang jadi alat pembayaran.
Baca SelengkapnyaBegini sejarah terciptanya uang di Indonesia. Mulai dari uang koin, hingga uang kertas saat ini.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1727, VOC mulai mengedarkan duit, yaitu uang koin untuk menggantikan Cassie Cina yang saat itu juga banyak digunakan di Nusantara.
Baca SelengkapnyaKapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.
Baca SelengkapnyaUang logam mulai digunakan ketika Raja Lydia Alyattes dari Turki berhasil mencetak uang koin resmi dari campuran perak dan emas.
Baca SelengkapnyaUang koin kuno telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para kolektor, membentuk suatu komunitas yang bersemangat untuk mengejar kepingan-kepingan bersejarah.
Baca SelengkapnyaAda tiga jenis uang yang lazim digunakan di Indonesia, yakni uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Baca SelengkapnyaKapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.
Baca SelengkapnyaDi tengah isu Emas Antam palsu yang menjadi sorotan, menarik untuk diketahui sejarah singkat emas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?
Baca SelengkapnyaBudaya China telah berakulturasi dengan budaya Nusantara di berbagai daerah. Salah satu akulturasi itu berada di Bali.
Baca SelengkapnyaBeberapa pasar unik di Indonesia menarik untuk dikunjungi.
Baca Selengkapnya