Ini solusi anyar Kemenperin genjot industri keramik dalam negeri
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyebut, peluang pengembangan industri keramik nasional masih sangat potensial. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pasar domestik yang terus meningkat.
Selain itu, adanya program peningkatan infrastruktur serta pembangunan properti dan perumahan juga diharapkan dapat menggenjot konsumsi keramik nasional.
"Industri keramik menjadi salah satu sektor unggulan karena ditopang oleh ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia," kata Airlangga dalam keterangannya saat memuka Pameran Keramika 2017 di Jakarta, Kamis (16/3).
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
Prospek industri keramik nasional juga dapat dilihat dari pemakaian konsumsi keramik di Indonesia yang masih lebih rendah dibandingkan di negara ASEAN lainnya.
Untuk itu, produsen keramik diminta melakukan diversifikasi produk dengan berbagai desain serta menggunakan motif khas Indonesia untuk meningkatkan permintaan dari konsumen.
Sementara itu, Dirjen Industri Kimia Tekstil dan Aneka, Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, untuk mendukung penggunaan produk keramik dalam negeri, Kementerian Perindustrian juga sedang membicarakan bagaimana cara membatasi keramik impor kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan.
Sama seperti industri tekstil, Sigit juga mengungkapkan dalam rangka membatasi impor keramik, Kemenperin meminta agar memakai dua pelabuhan resmi yang digunakan untuk impor keramik dari luar negeri.
"Nanti, pelabuhan masuk impor keramik, kami ajukan hanya di Dumai atau Bitung. Supaya impor bisa terkontrol," kata Sigit.
Sigit menyebutkan, pada tahun 2016 lalu, kapasitas produksi terpasang ubin keramik nasional mencapai 580 juta m² dengan realisasi 350 juta m².
"Dari total itu, sekitar 87 persen produksi keramik nasional diserap dalam negeri dan sisanya ekspor ke Asia, Eropa dan Amerika," ujar Sigit.
Selain itu, sebagai upaya menciptakan inovasi baru terhadap industri keramik, saat ini Kemenperin juga sedang membahas kerja sama dengan Italia. Sebagai negara dengan produsen keramik terbesar di dunia, Kemenperin berharap kerja sama dengan Italia ini dapat menciptakan sejumlah inovasi-inovasi baru berbasis teknologi untuk kemajuan industri keramik nasional.
“Dengan inovasi-inovasi baru itu, keramik buatan Indonesia dapat terus berkembang dan dan mampu bersaing di pasar internasional," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelaran Megabuild Indonesia ke-21 dan Keramika Indonesia ke-10 resmi dibuka.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaTransformasi ekonomi menjadi hal penting dalam mengejar ambisi tersebut.
Baca SelengkapnyaUpaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta industri konstruksi melakukan transformasi digital.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaKerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menjamin pemberian insentif bagi industri khususnya manufaktur.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah wilayah Kepulauan Riau (Kepri) sebagai provinsi yang memiliki KEK terbanyak di Indonesia.
Baca Selengkapnya