Ini Solusi Anyar Kurangi Biaya Operasional Gedung dengan Penggunaan Energi Bersih
Merdeka.com - PT Schneider Electric Indonesia mengincar pasar bangunan masa depan yang ramah energi (cerdas) serta ramah lingkungan (rendah karbon). Salah satunya dengan penggunaan energi yang lebih efisien dan pengurangan emisi CO2 (dekabornisasi) dalam jumlah yang signifikan.
Saat ini, gedung-gedung yang berdiri diperkirakan telah mengonsumsi sekitar 30 persen energi dunia dan menghasilkan sekitar 40 persen emisi CO2 tahunan.
Building Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, Hery Saputra menyampaikan bahwa Schneider Electric akan selalu terbuka dalam berkomitmen dengan berbagai pihak guna mencapai target tersebut.
-
Apa efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas di atmosfer bumi memerangkap panas matahari.
-
Apa itu efek rumah kaca? Efek rumah kaca adalah fenomena alami di mana gas rumah kaca menahan panas dari matahari di atmosfer bumi.
-
Dimana efek rumah kaca terjadi? Efek rumah kaca terjadi ketika gas tertentu, yang dikenal sebagai gas rumah kaca, menumpuk di atmosfer bumi.
-
Siapa penyebab efek rumah kaca? Di mana aktivitas manusia menjadi faktor paling besar dalam memproduksi gas-gas yang menimbulkan pemanasan atmosfer.
-
Di mana efek rumah kaca terjadi? Efek rumah kaca adalah kondisi di mana atmosfer bumi mengalami pemanasan zat-zat gas tertentu.
-
Di mana saja sumber polusi udara di dalam ruangan? Ini termasuk barang-barang seperti furnitur, kompor gas, produk pembersih, cat, dan karpet.
"Schneider Electric Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang ramah lingkungan dan membantu setiap pihak dalam mencapai tujuan berkelanjutan," ucap Hery Saputra dalam rilis Media Briefing di Jakarta Selatan, Senin (29/5).
Saat ini, Schneider Electric Indonesia menawarkan solusi Building Management System (BMS) dengan nama EcoStruxure Building Advisor yang memberikan masukan penting dalam pengoperasian gedung dengan memantau sistem dan mengidentifikasi kesalahan untuk secara proaktif mengatasi inefisiensi.
Solusi ini terbukti dapat mengurangsi biaya operasional, meningkatkan kenyamanan, dan mempertahankan nilai aset dengan biaya dan sumber perawatan yang terbatas.
Terdapat tiga langkah yang diterapkan Schneider Electric dalam mewujudkan target tersebut yaitu Strategi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi. Strategi, mengacu pada nilai portfolio dan bangunan eksisting dengan strategi jangka panjang untuk hasil yang terukur.
Digitalisasi, mengacu pada pemanfaatan saluran digital untuk mendata penggunaan energi dan sumber daya secara akurat dan terukur agar dapat membuat keputusan berbasis data.
Dekarbonisasi, mengurangi jejak karbon dalam skala besar di seluruh portfolio dan bisnis dengan memanfaatkan beragam masukan dari langkah 1 dan 2.
Sementara untuk tarif pembangunan gedung ramah energi (cerdas) dan ramah lingkungan (rendah karbon) tidak dapat disebutkan secara signifikan, karena total biaya pembangunan akan berbeda sesuai dengan produk yang digunakan.
"Kita ga bisa pastiin berapa harganya karena pastinya biaya setiap bangunan ramah energi dan ramah lingkungan akan berbeda satu sama lain tergantung dengan produk atau bahan bangunan dari masing-masing gedung," tutur Hery Saputra dalam Media Briefing Schneider Electric di Jakarta Selatan, Senin (29/5).
Hingga saat ini, PT Scheinder Electric Indonesia telah membantu ribuan perusahaan termasuk di Indonesia dalam rangka dekarbonisasi operasional bangunan, mulai dari pembangunan gedung hotel, ritel, rumah sakit, hingga perkantoran.
Reporter Magang: Sekar Andini Wibisono Putri
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPLTU Batu Bara berdampak pada kesehatan masyarakat. Sehingga tanpa PLTU, dapat menekan biaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaRumah modular adalah rumah dengan konstruksi bangunan khusus yang terbuat dari material rakitan pabrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca Selengkapnya