Ini solusi KPPU tekan harga cabai tanpa harus impor
Merdeka.com - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf mengatakan pihaknya menolak rencana impor cabai yang akan dilakukan pemerintah untuk menstabilkan harga cabai yang masih bergejolak. Menurutnya, rencana tersebut bukan solusi yang tepat untuk menekan harga cabai yang masih tinggi hingga saat ini.
Sebagai informasi, harga cabai saat ini masih tinggi. Di Kota Makassar sendiri, harga cabai masih di kisaran Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.
"Pokoknya kami meminta supaya opsi untuk melakukan impor cabai dalam rangka menstabilkan harga yang begitu tinggi jangan dilakukan," kata Syarkawi di Makassar, Senin (20/2).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Apa kelemahan cabai? Cabai memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek. Pada suhu ruangan, cabai hanya dapat bertahan sekitar 2 hari, sedangkan dalam kulkas hanya sampai 6 hari.
-
Mengapa Pj Gubernur Sulsel berencana memasifkan penanaman cabai? Untuk itu, jika selama ini telah dilakukan program tanam cabai, namun karena masih tingginya permintaan, harga juga masih sangat tinggi. Sehingga tahun depan, pihaknya berencana untuk memasifkan penanaman cabai, tidak hanya imbauan tetapi memberikan bibit gratis, direncanakan sebanyak 50 juta bibit.
Untuk itu, KPPU menawarkan tiga solusi untuk menekan harga cabai tanpa impor. Pertama, mengatur pola tanam cabai. Menurutnya, fenomena di tengah masyarakat petani di beberapa tempat, maka mereka beramai-ramai akan menanam cabai.
Akibatnya, dari luasan tanaman cabai yang besar itu akan menghasilkan banyak pasokan sehingga harga cabai jadi turun. Karena harga turun, cabai-cabai ini kemudian diterlantarkan bahkan diganti dengan tanaman lain lagi. Efeknya, satu atau dua bulan berikutnya harga cabai jadi fluktuatif.
"Solusi atau strategi kedua adalah mengatur rantai distribusi, paling tidak dari sisi margin harga yang harus dinikmati oleh masing-masing pihak yang ada dalam mata rantai distribusi cabai ini," imbuhnya.
Dia menjelaskan, mata rantai distribusi cabai masih panjang, menyebabkan salah satu level yang menikmati margin yang terlalu tinggi sehingga harga di pasar menjadi tidak terkendali atau sangat tinggi. Ketiga, kampanye pola konsumsi cabai di tengah masyarakat yakni konsumsi cabai olahan khususnya untuk komoditi cabai rawit.
Di level bandar dalam mata rantai distribusi cabai ini, berpotensi mempermainkan pasokan ke riteler, ke agen atau langsung mereka. Bandar inilah yang membuat kesepakatan harga yang membuat harga cabai menjadi tinggi.
Untuk itu, KPPU tengah mengumpulkan bukti mengenai keberadaan bandar tersebut. Sebab menurutnya, produksi cabai yang menurun hingga 30-50 persen seharusnya tidak membuat harga capai tinggi hingga menyentuh Rp 100.000.
"Makanya diduga bandar-bandar inilah yang melakukan kesengajaan untuk satu mengatur pasokan ke pasar yang membuat pasokan di pasar itu kurang, tidak stabil. Kita sedang kumpulkan bukti-buktinya apakah pola seperti ini benar-benar terjadi di lapangan," pungkas Syarkawi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaPenetapan harga acuan ini dapat menjadi tolok ukur untuk menentukan perkembangan harga bawang putih di pasaran.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli tersentak saat mendengar harga cabai sekarang sudah Rp100.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaSudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih
Baca SelengkapnyaKepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.
Baca SelengkapnyaPusbarindo menilai kenaikan harga yang cukup signifikan itu disebabkan oleh masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaTomsi dalam kesempatan juga mewanti-wanti sepuluh pemerintah provinsi dengan angka inflasi yang terbilang tinggi.
Baca Selengkapnya