Ini strategi AirAsia agar tidak berhenti beroperasi di Indonesia
Merdeka.com - Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia diprediksi bakal berhenti beroperasi di Indonesia karena kurang modal atau memiliki modal minus. AirAsia Indonesia disebut membutuhkan tambahan modal sekitar Rp 3 triliun untuk memenuhi syarat yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.
Pengamat penerbangan Maybank-Kim Eng, Mohshin Azis mengatakan maskapai AirAsia Indonesia tidak akan bisa mendapatkan tambahan modal hingga waktu yang ditentukan pemerintah Indonesia yaitu pada 31 Juli 2015 mendatang.
"Tidak ada yang bisa memenuhi tenggat waktu yang ditentukan pemerintah termasuk AirAsia," ucap Azis seperti dilansir dari CNBC di Jakarta, Rabu (8/7).
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kapan Indonesian Airways berdiri? Akhirnya pada 26 Januari 1949 berdirilah sebuah perusahaan maskapai yang bernama Indonesian Airways yang menggunakan DC-3 Dakota.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa itu Perseroan Terbatas? Perseroan Terbatas adalah suatu badan usaha atau unit yang telah berlandaskan hukum.
Namun demikian, maskapai ini mempunyai beberapa strategi untuk meningkatkan permodalan. Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko mengatakan akan terus melakukan komunikasi aktif dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, untuk memastikan arahan kebijakan tentang modal terpenuhi.
"Kami memiliki fundamental bisnis yang kuat didukung dengan arus kas yang positif pada kuartal I 2015. AirAsia Berhad sebagai pemegang saham kami telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan modal saham AirAsia Indonesia, antara lain dengan melakukan penjualan saham perdana (IPO) dalam rangka memenuhi rencana pertumbuhan di Indonesia," ucap Sunu dalam keterangan tertulisnya kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (8/7).
Sebagai maskapai yang telah menerbangkan penumpang internasional terbanyak selama lima tahun terakhir, Sunu menegaskan bahwa AirAsia Indonesia akan terus beroperasi dalam koridor hukum Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus menerbangkan lebih banyak lagi turis mancanegara ke Indonesia, sekaligus berkontribusi kepada pertumbuhan sosial ekonomi dan pariwisata di tanah air," tambahnya.
Sejak tahun 2004, AirAsia Indonesia telah menerbangkan lebih dari 20 juta turis mancanegara ke Indonesia. Menurut Sunu, AirAsia Indonesia juga sudah bekerja erat dengan Presiden Joko Widodo, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk secara aktif menggerakkan pariwisata sebagai salah satu strategi kunci pilar ekonomi Indonesia.
"AirAsia Indonesia mempekerjakan lebih dari 2.000 pilot, awak kabin dan staf yang merupakan warga negara Indonesia, dan kami bangga dapat menjadi salah satu penyedia lapangan kerja terbesar dalam industri penerbangan di Indonesia," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaAdapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Siapkan Dana Rp774 Miliar untuk Bayar Utang, Uangnya Dari Mana?
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat masuk dalam jajaran negara yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia.Data Startup Ranking per 14 Juni 2023, terdapat 2.482 startup.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca Selengkapnya