Ini strategi Mendag Enggar jaga harga pangan stabil jelang Lebaran 2018
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengaku khawatir harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Lebaran akan meningkat. Oleh karenanya dia memastikan untuk menjaga ketersediaan stok pangan secara bersama-bersama dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Untuk itu ada beberapa hal yang kita harus waspadai sebenarnya adalah H-7. H-7 adalah kecenderungan harga akan meningkat. Tetapi dengan kita mengawali ini mulai tanggal 9 saya mengharapkan dari saat ini kita mengantisipasi tersedianya memastikan seluruh bahan pokok sudah beres," kata Menteri Enggar saat ditemui di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/6).
Menteri Enggar mengatakan, pengendalian harga bahan pokok di sejumlah pengusaha besar juga menjadi fokus perhatian. "Kemudian juga pengendalian harga jangan sampai ada kelompok pengusaha yang mencoba naikkan harga yang berlebihan," imbuhnya.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
Menteri Enggar mengungkapkan masalah utama biasanya terjadi pada harga beras. Sejauh ini, pihaknya sudah menegaskan kepada seluruh pedagang di pasar tradisional agar menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Untuk itu sekali lagi mohon kita pastikan terutama untuk beras. Seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras dengan HET," ujar Menteri Enggar
Untuk itu, lanjut dia bagi pedagang yang tidak mampu menjual harga beras sesuai dengan HET, pihaknya akan menyediakan harga beras dari Perum Bulog dengan harga jual Rp 8.900 per liter.
"Atau kita sekarang sudah menyiapkan dengan harga Rp 8.900 per liter. Namun kalau tidak ada harga beras sejenis Rp 8.900 kami sudah koordinasi dengan Dirut Bulog maka kita salurkan beras tersebut dengan keuntungan yang sudah ditetapkan," ungkapnya
Selain pada beras, Menteri Enggar menyebut persoalan lain yang dikhawatirkan adalah pada kenaikan harga komoditas seperti daging ayam dan sapi. Sebagai antisipasi pada lonjakan harga daging, pihaknya sudah menyediakan pilihan bagi masyarakat dengan mendatangkan daging beku dari India dan Australia.
"Telur sudah turun tapi daging masih fluktuatif naik turun. Dan begitu juga daging sapi kami menyiapkan untuk bisa memperoleh daging beku baik suplai dari Bulog yang pasti kita siapkan. Maupun dari importir suplier dari Australia yang harga jualnya sudah ditetapkan. Sehingga masyarakat punya pilihan," jelasnya.
Dengan demikian, kata Menteri Enggar, guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok jelang Lebaran pihaknya akan menerjunkan seluruh jajarannya untuk turun langsung ke pasar memastikan harga bahan pokok.
"Yang berikutnya kita start dari Kemendag dari beberapa titik kita turunkan staf yang setiap hari harus ada di pasar. Dan mohon kepada Kadis Perdagangan untuk memantau harian pasar degan dukungan Satgas pangan. Kita hadir setiap hari ada di pasar menunjukkan ke masyarakat bahwa pemerintah hadir," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca Selengkapnyapenetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaKenaikan HET beras ini berlaku mulai 10- 23 Maret 2024 di 8 wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak hanya di Indonesia, Erick klaim kenaikan harga beras juga terjadi di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaHarga beras naik akibat adanya fenomena el nino di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca Selengkapnya