Ini strategi pemerintah antisipasi 'pedasnya' harga cabai

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2016 terjadi inflasi sebesar 0,14 persen, menurun dari September 2016 yang mencapai 0,22 persen. Salah satu komoditas bahan pangan yang berkontribusi terhadap inflasi adalah cabai.

Untuk itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mensosialisasikan penggunaan cabai kering sebagai pengganti cabai segar. Hal ini untuk mengantisipasi harga cabai yang terus melonjak, di tengah perubahan iklim ini.

"Harga cabai itu melonjak karena faktor iklim. Kita sekarang dan ke depan mempersiapkan sebagian mereka mengambil cabai kering. Sehingga dalam kondisi iklim ini mereka bisa hadapi," kata Menteri Enggar di Jakarta, Jumat (25/11).

Dia menambahkan, meski masyarakat Indonesia memang belum terbiasa menggunakan cabai kering, namun pihaknya akan tetap bersosialisasi agar masyarakat terbiasa mencampurkan cabai kering ke masakannya.

"Soal rasa pasti berbeda. Makanan tradisional ada yang tidak bisa pakai cabai kering. Tapi ada beberapa jenis makanan yang bisa pakai cabai kering. Sosialisasi seperti itu yang bisa kita lakukan," imbuhnya.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mulai menanam cabai sendiri, sehingga masyarakat bisa menghemat untuk membeli cabai di pasar. "Dalam kondisi ini banyak dari warga juga menanam cabai. Karena cabai itu kan tidak perlu lahan yang besar. Sehingga gejolak itu agak kurang," pungkasnya.