Ini syarat membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK tengah menggodok kebijakan energi nasional, salah satunya dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pembangunan pembangkit ini bertujuan mengatasi krisis listrik di dalam negeri.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Syamsir Abduh menyebut, pemerintah perlu memenuhi beberapa persyaratan jika ingin membangun PLTN. Setidaknya, Indonesia harus memiliki teknologi canggih.
"Memang ada beberapa syarat dan pertimbangan pada prinsip nuklir bisa digunakan. Pertama harus ada kajian teknologi keamanan, kebutuhan energi yang semakin meningkat, pengurangan emisi karbon, bagaimana kepentingan nasional, artinya energi nuklir bisa dimanfaatkan," ujarnya saat acara diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (10/1).
-
Kenapa Jakarta Electric PLN menang? 'Pertandingan hari ini cukup ketat, dan kami kembali menunjukkan mental untuk menang,' kata Chamnan.
-
Siapa yang memuji Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi penampilan apik yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan ketiga pada ajang PLN Mobile Proliga 2024.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Kenapa Jakarta Electric PLN berhasil menang? 'Pemain telah bekerja keras luar biasa dan kembali berhasil menang. Tren kemenangan ini harus terus dijaga dan seluruh pemain tetap fokus menghadapi pertandingan selanjutnya,'
-
Apa yang membuat Jakarta Electric PLN menang? Kemenangan kedua atas Jakarta Livin Mandiri ini membuat peluang Jakarta Electric PLN untuk lolos ke babak final four kembali terbuka.
-
Kenapa Jokowi membangun PLBN Motaain? Bagi Jokowi, pembangunan PLBN bukan hanya buat gagah-gagahan semata, dibangun untuk menyalakan ekonomi di daerah itu, jadi syarat pembangunan berkelanjutan.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya belum menerima konfirmasi dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terkait pembangkit nuklir. Berdasarkan jajak pendapat Sigma Research menyebut 75,3 persen masyarakat Indonesia setuju pembangunan PLTN.
"Kegunaannya hingga saat ini belum konfirmasi, tetapi kalaupun benar persoalan siapa yang melakukan tidak harusnya ada lembaga independen di mana tingkat kepercayaan publik tinggi jadi dari sisi metode pantas dipersoalkan," jelas dia.
Menurutnya, riset tersebut juga harus dapat disosialisasikan lebih luas agar masyarakat dapat menerima. "Kalau kajian sudah dilakukan mendalam, pemahaman sudah juga harus didiskusikan kalau ada ruang diskusi nuklir ini," ungkapnya.
Seperti diketahui, Kepala BATAN Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan lembaga riset Sigma Research sejak 2011, persentase masyarakat yang mendukung pembangunan PLTN sebagai solusi mengatasi krisis listrik berangsur meningkat. Jika pada 2011 persentasenya mencapai 49,5 persen maka pada 2015 menjadi 75,3 persen.
Jajak pendapat tersebut dilakukan kepada 4.000 orang perwakilan dari 34 provinsi sejak Oktober hingga Desember 2015. Menurut dia, jajak pendapat rutin dilakukan BATAN melalui lembaga riset independen yang dipilih melalui proses tender tersebut merupakan permintaan dari pemerintah untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap nuklir sebagai pembangkit listrik.
Berdasarkan jajak pendapat tersebut, ia juga mengatakan dapat diketahui bahwa pernyataan Presiden yang paling ditunggu masyarakat sebagai jaminan PLTN akan berjalan aman. Ilmuwan dan BATAN justru berada di urutan ke-2 dan ke-3 yang ditunggu masyarakat terkait PLTN. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemanfaatan PLTN ini telah disahkan oleh Komisi di Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui RPP KEN.
Baca SelengkapnyaHarris menyampaikan Indonesia akan memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 2023. Adapun, kapasitas PLTN tersebut sekitar 320 megawatt.
Baca SelengkapnyaKapasitas pembangkit nuklir pertama di Indonesia ini sebesar 250 megawatt.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca SelengkapnyaPengembangan energi nuklir untuk ketenagalistrikan terbatas pada keperluan non-energi seperti kesehatan dan pertanian.
Baca SelengkapnyaRencana ini sudah beberapa kali dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara telah memperoleh keuntungan atas pemanfaatan pembangkit nuklir.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya