Ini Syarat Menhub Budi Untuk Merpati Airlines Jika Ingin Kembali Beroperasi
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyambut baik rencana kembali beroperasinya Merpati Airlines. Namun demikian, untuk bisa kembali terbang, maskapai BUMN ini harus memenuhi syarat di dunia penerbangan.
Dia mengungkapkan, syarat-syarat umum agar sebuah maskapai bisa mendapatkan izin operasi seperti harus mempunyai armada pesawat dan awak kabin.
"Ya memang Kita berharap merpati recover, tapi syarat-syarat umum bisa dilakukan penerbangan harus diikuti, artinya harus punya armada, punya awak, pilot harus dipenuhi," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Selasa (13/11).
-
Dimana pesawat Merpati dibajak? Saat berada di atas langit Pekalongan, sang pembajak ini memaksa untuk masuk ke ruang kemudi setelah berhasil mengancam sang kapten yaitu Soleh Sukarnapradja.
-
Siapa yang membajak pesawat Merpati? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Siapa yang memimpin pelepasan merpati? Dalam prosesi tradisi ini, pengantin pria dan wanita bersama-sama memegang burung merpati dan melepasnya setelah didoakan oleh pak Lebe atau tokoh yang memandu pernikahan.
-
Apa permintaan para pembajak pesawat Garuda Indonesia 206? Selain meminta pembebasan anggota Komando Jihad, mereka juga meminta uang sebesar 1,5 juta USD.
-
Kenapa Garuda Mataram dibuat? Akibat PT Piola bangkrut, pemerintah Presiden Soeharto memutuskan kebijakan penyelamatan dan membentuk perusahaan baru untuk mengelola VW di Indonesia.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
Selain itu, Merpati juga harus memastikan mampu mengikuti seluruh aturan penerbangan. Sebab, menurut Budi, aturan tersebut berlaku sangat ketat lantaran terkait dengan keselamatan penerbangan.
"Ya memang dari awal mesti konservatif. Karena dunia penerbangan sangat ketat, asumsi tidak boleh longgar, harus ada organisasi ketat. Kalau terlalu banyak itu menunggu waktu untuk tidak kompetitif. Orangnya harus kompeten dan armada harus sehat," kata dia.
Budi menyatakan, sementara ini Kemenhub belum menerima mengajukan izin operasi dari Merpati. Dia juga enggan berkomentar soal potensi Merpati untuk merebut pasar Lion Air Group pada penerbangan-penerbangan perintis."Saat ini belum ada aplikasi yang langsung ke kita. (Rebut pasar Lion Air) Saya belum bisa berkomentar karena belum lihat proposal," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Airways merupakan maskapai baru asal Yogyakarta Indonesia.
Baca SelengkapnyaTantangan penyediaan multi provider avtur sendiri disebabkan oleh banyaknya jumlah bandar udara di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca SelengkapnyaDengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.
Baca SelengkapnyaSekarga berharap manajemen Garuda Indonesia memberikan kebebasan berserikat dan berkumpul kepada seluruh karyawan tanpa ada tekanan.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengklaim sudah berulang kali menyampaikan kepada Pertamina agar pengelolaan avtur dilaksanakan secara multi provider.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaProses rekrutmen ini akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Yogyakarta dan Jakarta, dengan batas waktu pendaftaran yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBudi Karya juga membicarakan soal digitalisasi pelayaran dengan penerapan Maritime Single Window.
Baca Selengkapnya