Ini syarat untuk industri hulu migas gunakan barang dan jasa dalam negeri
Merdeka.com - Pemerintah sedang menggalakkan penggunaan barang barang dalam negeri untuk menghemat devisa, memperbaiki defisit transaksi berjalan dan memperkuat Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Salah satu sektor yang didorong untuk menggunakan barang dan jasa dalam negeri adalah hulu minyak dan gas bumi (migas).
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengatakan ada tiga hal yang patut dipenuhi industri penunjang migas dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pencarian migas. Pertama adalah menguasai dan menyediakan teknologi, yang sesuai dengan kebutuhan sektor hulu migas.
"Teknologi perlu ditingkatkan," kata Arcandra, di Kantornya, Jakarta, Jumat (7/9).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa kendala pengembangan migas di Indonesia Timur? Namun, untuk kembangkan Indonesia timur perlu banyak inisiatif. Salah satunya dari sisi penyediaan infrastruktur. “Akses market juga penting, infrastruktur di timur berbeda dengan di Indonesia bagian barat. Kalau di barat sudah ada bahkan tersambung ke Singapura, ada juga ke Pulau Jawa. Sementara di timur sedikit infrastruktur, hanya dihubungkan oleh LNG. Sementara market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia timur),“ paparnya.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Apa fokus utama kemendag di pertemuan AEM Plus Three? Upaya memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diangkat dalam pertemuan Konsultasi ke-26 AEM Plus Three (ASEAN Economic Ministers/AEM Meeting Plus Three).
-
Bagaimana Pertamina mengatasi trilema energi? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang dibutuhkan untuk mencapai Indonesia Emas? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Arcandra melanjutkan penyediaan sumber daya manusia yang menguasai teknologi dan memiliki keterampilan, selain itu juga menguasai proses bisnis agar mampu bersaing dengan barang impor.
"Juga sumber manusia, human capital, teknologi, bisnis proses. Ini yang harus selalu berkaitan kalau mau ngembangin industri hulu migas," paparnya.
Menurut Arcandra, industri migas memiliki peraturan yang ketat, peralatan yang digunakan harus mementingkan faktor keselamatan, memenuhi spesifikasi dan jumlah yang dibutuhkan. Selain itu, juga mampu bersaing dari sisi harga dengan barang impor.
"Jadi gini, industri migas kan heavy regulated. Banyak regulasinya, equipment itu harus mementingkan faktor keselamatan, spesifikasinya harus mampu ini ini. Kalau ada dalam negeri, dia beli, ada tapi quantity tidak ada, nah ini harus cukup juga. Project mau jalan, tapi persediaan dalam negeri misalnya tak cukup. Nah itu. Harga? Sesuai apa yang berlaku umum di pasar saja. Harus kompetitif," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca SelengkapnyaTahun 2023, SKK menargetkan investasi sebesar Rp234,18 triliun di industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Bersama Kementerian ESDM juga mengalokasikan anggaran cukup besar.
Baca SelengkapnyaUpaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dinilai proteksionis dan kadang membuat kekhawatiran bagi pihak luar.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menetapkan target produksi migas nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 ribu MMscfd gas pada 2030.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang selama ini terjalin dengan PT Surveyor Indonesia telah membantu mendorong pengembangan dan atestasi yang diperoleh atas produksi Duraquipt,
Baca SelengkapnyaBuku ini membahas berbagai aspek energi baik nasional maupun global. Cek Isinya di sini.
Baca SelengkapnyaWamentan, Harvick Hasnul Qolbi menghadiri pembukaan Rapat kerja Pertanahan dan Kehutanan 2023 yang diselenggarakan oleh SKK Migas.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Energi (PHE) gali potensi industri hulu migas lewat IOGP 2023.
Baca Selengkapnya