Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Tiga Opsi untuk Tekan Utang Garuda Indonesia dari Rp140 Triliun Jadi Rp52 Triliun

Ini Tiga Opsi untuk Tekan Utang Garuda Indonesia dari Rp140 Triliun Jadi Rp52 Triliun Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah tengah mengupayakan negosiasi restrukturisasi utang Garuda Indonesia sebesar USD 9,8 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun (asumsi kurs Rp14.247). Utang tersebut rencananya akan ditekan menjadi USD 3,69 miliar atau sekitar Rp52 triliun dengan asumsi kurs yang sama.

"Secara umum untuk bisa mengurangi utang Garuda dari USD 9,78 miliar menjadi sekitar USD 3,69 miliar. Itu harus ada rumusan besar yang kita ajukan kepada lessor yang sekarang sedang dalam tahap negosiasi," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dikutip Youtube DPR, Jakarta, Rabu (10/11).

Tiko sapaannya, mengatakan, pemerintah juga menyiapkan setidaknya tiga aksi penyelamatan. Pertama, Garuda akan mengurangi jumlah pesawat dari 202 armada pada 2019 menjadi 134 pada 2022. Pengurangan jumlah armada ini sejalan dengan pemangkasan rute serta tipe pesawat.

"Jadi memang ini kita hanya memberikan jenis instrumennya tetapi secara individu beda-beda antara lessor yang pegang 777 dengan lessor yang pegang 737 akan beda rumusan konversinya tergantung dari seberapa perlu kita untuk memegang pesawatnya. Jadi ada yang kita tawarkan 30 sen, 20 sen, ada yang kita tidak bayar sama sekali dan itu sangat kompleks dan detail dan ini baru kita launching minggu ini untuk kita negosiasikan," jelasnya.

Langkah kedua, Garuda akan melakukan negosiasi utang atas kontrak sewa pesawat yang masih akan dipakai perseroan pada masa mendatang. Melalui renegosiasi, dia berharap biaya sewa pesawat Garuda dan anak usahanya, Citilink, turun 40 persen hingga 50 persen dari tarif saat ini.

Selanjutnya

Ketiga, Garuda akan menempuh pembatalan nilai utang dan tunggakan secara material. Pengurangan utang akan dilakukan untuk tipe-tipe kreditur tertentu, misalnya bagi kreditur BUMN, seperti Airnav, Pertamina dan bank-bank himbara, Garuda akan menerbitkan zero coupon bond (ZCB). ZCB merupakan instrumen surat utang tanpa bunga hingga jatuh tempo.

Selanjutnya untuk tunggakan terhadap Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, lessor, vendor, sukuk, bank swasta, hingga pembelian pesawat yang ditangguhkan, Garuda akan menerbitkan new coupon debt. Sementara untuk utang pajak dan karyawan hingga obligasi wajib konversi, Garuda akan tetap menghitung sebagai utang penuh.

"Untuk utang pajak dan karyawan kita tidak akan haircut. Itu akan kita akui secara penuh karena Garuda ada kewajiban pajak yang secara hukum tidak mungkin kita hapuskan. Kemudian untuk kreditur secured yang mempunyai kolateral itu juga tidak akan kita haircut itu akan Kita sesuaikan dengan nilai kolateral yang ada," tandas Tiko. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Garuda Indonesia Mau Tambah 20 Pesawat di 2025, dari Mana Uangnya?
Garuda Indonesia Mau Tambah 20 Pesawat di 2025, dari Mana Uangnya?

Saat ini, jumlah pesawat di Indonesia hanya berkisar 390 unit. Padahal, sebelum  pandemi Covid-19 jumlah pesawat berkisar 700 unit.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta
Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun Meski Penumpangnya Tembus 9 Juta

PT Garuda Indonesia (Tbk) melaporkan kerugian sebesar USD76,38 juta pada Semester I– 2023.

Baca Selengkapnya
Boeing Alami Banyak Kecelakaan di 2024, Erick Thohir Tak Mau Berprasangka Buruk
Boeing Alami Banyak Kecelakaan di 2024, Erick Thohir Tak Mau Berprasangka Buruk

Meskipun begitu, Erick tak ingin hanya berfokus pada salah satu merek pesawat tertentu dalam mengawal keselamatan penerbangan.

Baca Selengkapnya
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024
Tambah 9 Pesawat, Garuda Indonesia Incar Pendapatan Rp49 Triliun Hingga Akhir 2024

Selain dari penjualan tiket pesawat, Garuda juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Beberkan 4 Cara Turunkan Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri, Mayoritas soal Pajak dan Avtur
Menhub Budi Beberkan 4 Cara Turunkan Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri, Mayoritas soal Pajak dan Avtur

Saat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Harga Tiket Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air Turun
Erick Thohir: Harga Tiket Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air Turun

Ditegaskan Erick bahwa penyesuaian tarif penerbangan itu merupakan hasil dari sinergi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Datangkan Dua Pesawat Baru dari Boeing, Pelita Air Lebih Pilih Airbus
Garuda Indonesia Datangkan Dua Pesawat Baru dari Boeing, Pelita Air Lebih Pilih Airbus

Penambahan armada ini seiring meningkatnya permintaan masyarakat akan jasa penerbangan.

Baca Selengkapnya
Alternatif Penerbangan Nyaman untuk Jelajahi Pariwisata Indonesia
Alternatif Penerbangan Nyaman untuk Jelajahi Pariwisata Indonesia

Pesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba di minggu ke-4 November 2023.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Kehabisan, Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Turun Mulai Bulan Depan
Jangan Sampai Kehabisan, Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Turun Mulai Bulan Depan

Kebijakan penurunan harga tiket penerbangan untuk periode Natal dan Tahun Baru ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya
Erick Thohir akan Gabung Garuda, Citilink, dan Pelita Air, Ini Alasannya

Baginya, efisiensi di tubuh BUMN terus menjadi agenda utama pada perusahaan-perusahaan milik negara yang ia pimpin.

Baca Selengkapnya
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal

Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.

Baca Selengkapnya