Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini tugas Kemenkeu, BI, OJK, LPS tangkal krisis muncul di Tanah Air

Ini tugas Kemenkeu, BI, OJK, LPS tangkal krisis muncul di Tanah Air Ilustrasi krisis keuangan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) bidang Pengelolaan Moneter, Perry Warjiyo menjelaskan tugas maring-masing institusi pemangku kepentingan sektor ekonomi dalam menangkal krisis. Kementerian Keuangan, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memiliki stress test sebagai acuan penanganan saat krisis menghampiri Indonesia.

BI, lanjutnya, bertugas mengawasi indikator seperti nilai tukar hingga stabilitas sistem keuangan. "Itu juga dikembangkan dari sisi makroprudensialnya. Jadi BI fokus di dalamnya juga mengenai capital flows, utang luar negeri swasta, dan indikator untuk stabilitas sistem keuangan, risiko sistemik seperti apa," ujarnya saat ditemui di Bali, Kamis (2/3).

Perry melanjutkan, tugas OJK mengembangkan mengenai kesehatan lembaga keuangan, bank, nonbank, dan pasar modal. Sementara, menteri keuangan mengembangkan indikator untuk berbagai risiko fiskal seperti bagaimana dampak jika pajak kurang, defisit terlalu tinggi, termasuk juga risiko pasar Surat Berharga Negara (SBN). "Karena kemenkeu sangat concern," ucapnya.

Orang lain juga bertanya?

LPS, tambahnya, mengembangkan deteksi dini terhadap risiko perbankan maupun juga persiapan penanganannya. "Dalam UU PPKSK itu kan pertemuan di tingkat menteri, gubernur BI, ketua OJK, LPS setiap 3 bulan sekali minimal dan bisa ditambah. Selama ini secara rutin dilakukan di mana membahas asesmen berbagai indikator deteksi ini, bagaimana risikonya, dan kebijakan-kebijakan apa yang harus dikeluarkan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan risiko."

Seperti diketahui, Direktur Core Indonesia, Mohammad Faisal memprediksi ekonomi global masih akan terus bergejolak. Salah satu pemicunya adalah keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) beberapa waktu lalu. Selain itu, hasil dari referendum di Italia yang mengakibatkan lengsernya PM Mateo Renzi pada awal Desember juga mempengaruhi ekonomi dunia.

"Meskipun guncangan ekonomi tidak sebesar yang diperkirakan keputusan tersebut telah berdampak buruk pada sektor finansial dan kinerja ekspor dan investasi di kawasan tersebut. Terlebih referendum Italia yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat Eropa terhadap institusi UE dan mata Uang Euro," jelasnya di kantor CORE Indonesia, Jakarta.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) di tahun lalu yang hanya 1,6 persen atau melambat dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 2,6 persen juga mempengaruhi ekonomi dunia. Perlambatan ekonomi Amerika merupakan sentimen awal negatif terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Selanjutnya, pertumbuhan China juga mengalami perlambatan ditahun ini yang hanya tumbuh 6,6 persen, lebih lambat dibanding tahun lalu yang mencapai 6,9 persen.

Menurutnya ini disebabkan faktor eksternal terutama turunnya pertumbuhan ekspor yang disebabkan oleh kebijakan transformasi pemerintah China. "Kemudian juga disebabkan ketergantungan pada utang dan investasi dalam membiayai ekonomi," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejagung dan KPK Dinilai Perlu Koordinasi Bongkar Kasus Korupsi LPEI, Ini Alasannya
Kejagung dan KPK Dinilai Perlu Koordinasi Bongkar Kasus Korupsi LPEI, Ini Alasannya

KPK telah menaikkan status penanganan kasus korupsi LPEI.

Baca Selengkapnya
Kejagung Koordinasi dengan KPK Tangani Kasus LPEI, Tidak Ingin Ada Tumpang Tindih
Kejagung Koordinasi dengan KPK Tangani Kasus LPEI, Tidak Ingin Ada Tumpang Tindih

Kejagung berkoordinasi lintas instansi dalam menangani perkara ini.

Baca Selengkapnya
Rapat dengan Komisi XI DPR, Kepala LKPP Hendi Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Selama Ini
Rapat dengan Komisi XI DPR, Kepala LKPP Hendi Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Selama Ini

Kepala LKPP Hen­drar Prihadi, mewakili BPKP, BPK dan BPS, menyampaikan terima kasih atas terselengga­ranya rapat kerja kali ini.

Baca Selengkapnya
Sinergi TNI-Polri & Kejagung, Momentum Kemenko Polkam Integrasikan Strategi Keamanan Nasional
Sinergi TNI-Polri & Kejagung, Momentum Kemenko Polkam Integrasikan Strategi Keamanan Nasional

Pemerintahan Prabowo Subianto dinilai mengambil langkah signifikan dalam memperkuat koordinasi antara TNI, Polri dan Kejagung.

Baca Selengkapnya
UU P2SK Penting Lindungi Masyarakat dari Penipuan di Sektor Fintech
UU P2SK Penting Lindungi Masyarakat dari Penipuan di Sektor Fintech

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).

Baca Selengkapnya
Penguatan Governansi Di Era Digitalisasi, OJK Gelar Risk & Governance Summit
Penguatan Governansi Di Era Digitalisasi, OJK Gelar Risk & Governance Summit

Risk & Governance Summit merupakan acara berkelanjutan yang diselenggarakan oleh OJK sejak tahun 2013 untuk menyampaikan pesan penting.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tegaskan Tetap Libatkan BPK Usut Kasus Korupsi
Kejagung Tegaskan Tetap Libatkan BPK Usut Kasus Korupsi

Kejagung memastikan tidak memiliki hubungan buruk dengan BPK RI.

Baca Selengkapnya