Ini untung rugi jual hewan kurban langsung atau via online
Merdeka.com - Manfaat teknologi saat ini nyatanya belum bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya pedagang hewan kurban.
Pedagang hewan kurban menilai dagangannya kurang laku jika dijajakan secara daring atau online. Sebab, komoditas ini membutuhkan pengamatan dari konsumen langsung dalam menentukan ukuran dan kesehatan hewan kurban.
Menurut Ketua Perhimpunan Peternakan Sapi dan Kambing Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana tidak menampik jika penjualan melalui sistem online lebih menghemat tenaga dan juga biaya.
-
Dimana kambing kurban dijual online? Salah satu penjual hewan kurban kambing di wilayah Parongpon, Didin Nurdin mengaku jika satu pekan ini dirinya kebanjiran pesanan hewan kurban.
-
Bagaimana penjual kambing kurban menarik pembeli? Untuk menarik minat konsumen, sejumlah cara pun dilakukan mulai dari pengiriman ke lokasi pemesan, sampai menggratiskan ongkos kirim dengan minimal pembelian di atas 15 ekor.
-
Kenapa penjual daging kurban dilarang menjual dagingnya? Dalam hal ini, Allah berfirman dalam QS. Al Hajj ayat 28, 'Maka makanlah sebagaian darinya (hewan kurban) dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan oleh orang-orang yang sengsara dan fakir.' Dari ayat tersebut, dapat dipahami bahwa orang yang berkurban tidak diperkenankan menjual daging maupun kulit hewan kurban yang telah disembelih.
-
Siapa yang boleh menjual daging kurban? Hukum menjual daging kurban bagi penerima berdasarkan fatwa ulama diperbolehkan.
-
Bagaimana hukum menjual daging kurban untuk penerima? Apabila penerima merasa bahwa mereka tidak membutuhkan seluruh daging yang mereka terima, mereka diperbolehkan menjualnya dan menggunakan hasil penjualan tersebut untuk keperluan mereka yang lain.
-
Apa yang dilarang saat menjual daging kurban? Harga penjualan daging kurban tidak boleh dipatok dengan harga yang lebih tinggi dari harga di pasaran yang sejenis. Hal ini agar penjualan daging kurban tidak menjadi sumber keuntungan semata.
"Kalau setahu saya masih suka dengan model langsung, ada tanah kosong dipakai artinya jualan langsung lebih tepat. Lihat barangnya langsung. Banyak masyarakat yang masih gaptek," ujar Teguh saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (9/9).
Menurutnya, konsumen masih menginginkan berkurban dengan cara mendatangi tempat, memilih hewan yang tepat, kemudian hewan tersebut disembelih.
"Kalau beli kambing dan sapi yang bagus harus dilihat secara fisik. Kalau di online kan hanya foto saja kan. Artinya penjualan langsung masih dominan," ucap Teguh.
Pemilihan penjualan langsung juga didasari efisiensi. Pedagang tidak ingin harga hewan kurban makin mahal karena diperlukan ongkos pengiriman.
"Pemasaran lebih di lapangan, pedagang lebih memamerkan sapinya. Lebih dekat biasanya dengan rumah pembeli tidak mau jauh-jauh," katanya.
Teguh menambahkan, mayoritas sapi kurban saat ini berjenis ongole PO (perkawinan antara sapi ongole dengan sapi Jawa adalah sapi ongole PO). Sementara, hewan kurban khususnya sapi, paling besar didatangkan dari Pulau Jawa.
"Jawa Timur masih paling besar memasok hewan kurban khususnya sapi. Kemudian ada sapi dari Jawa Tengah, Yogyakarta. Untuk di luar Jawa ada NTT, NTB, dan Sumatera," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kambing Iduladha di Parongpong, Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaDengan diniatkan untuk ibadah dan mendapatkan manfaat sebagian umat muslim pun banyak yang berkurban.
Baca SelengkapnyaKondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaJelang, Iduladha, penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami hukum menjual daging kurban.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaPedagang mainan di Pasar Gembrong Jakarta, Kamis (27/6/2024) mengalami sepi pembeli di tengah liburan sekolah.
Baca SelengkapnyaPara SPG itu telah dibekali pengetahuan tentang hewan kurban. Harapannya mereka akan mendongkrak penjualan hewan kurban.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca Selengkapnya