Ini yang akan terjadi usai Inggris putuskan keluar Uni Eropa

Merdeka.com - Inggris telah memutuskan untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa. Referendum ini berdampak besar pada kondisi ekonomi dan politik negara Eropa dan lainnya.
Dilansir dari CNN Money, Jumat (24/6), Inggris memang masih membutuhkan 2 tahun untuk bernegosiasi sebelum resmi keluar dari Uni Eropa. Namun, dampak dari keputusan ini akan langsung terasa.
Dampak pertama ialah perekonomian semakin melambat dan menciptakan kekacaauan pada pasar. Uni Eropa sejauh ini adalah mitra perdagangan terbesar Inggris. Keputusan untuk bercerai tentunya akan menyebabkan resesi pada perekonomian Inggris atau setidaknya stagnasi.
"Perekonomian Inggris memasuki masa ketidakpastian terbesar, muaranya tentu pada pelemahan yang akan dimulai dalam minggu-minggu mendatang," ujar Analis Societe Generale, Kit Juckes.
Perekonomian Inggris menempati posisi ke-5 terbesar di dunia. Di mana jika terjadi perlambatan akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dunia. Dampak yang saat ini langsung terasa ialah penurunan harga minyak dunia mencapai 5 persen.
Usai Inggris, Uni Eropa yang akan terkena dampak selanjutnya. Sebab, Uni Eropa tengah berjuang untuk keluar dari krisis utang.
Dampak kedua ialah pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Brexit mengancam keberadaan ribuan pekerjaan di Inggris.
Resesi akan mendorong munculnya PHK, sementara, beberapa perusahaan besar dan bank akan memindahkan kantornya menuju Jerman atau Prancis. Padahal, sejumlah investor seperti dari Amerika telah berinvestasi besar di Inggris sebagai pintu masuk mereka ke Eropa.
Perusahaan seperti Rolls Royce dan JPMorgan telah memperingatkan bahwa keputusan untuk keluar dari Uni eropa akan mengancam investasi dan lapangan pekerjaan di Inggris.
Dampak ketiga, terjadinya perpecahan dengan negara-negara persemakmuran. Di mana Skotlandia tercatat mendukung untuk tetap berada di Uni Eropa.
Terakhir ialah keputusan ini mengakibatkan sumber krisis baru bagi Eropa. Di mana saat ini Eropa tengah berjuang untuk memperbaiki ekonominya yang melemah, tingginya pengangguran, dan besarnya jumlah pengungsi.
Keputusan Brexit turut memicu kelompok politik di Eropa melakukan seperti yang Inggris lakukan. Baik dengan alasan ingin tak lagi menggunakan mata uang Euro atau memang ingin pergi dari Uni Eropa. Kelompok politik Italia dan Prancis setidaknya sudah meminta untuk dilakukan pemungutan suara serupa.
"Apa yang terjadi ini membahayakan kondisi politik dan ekonomi, tak hanya Inggris, namun juga Eropa secara keseluruhan," tutur Analis dari Berenberg Bank, Holger Schmieding.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya