Ini yang dibutuhkan Indonesia capai stabilisasi & swasembada pangan
Merdeka.com - Stabilisasi pangan di Indonesia hingga saat ini dinilai masih belum berhasil. Indikasinya tercermin dari semakin meningkatnya harga pangan pokok dan sumbangan komoditi pangan strategis terhadap inflasi masih relatif tinggi. Kebijakan stabilisasi pangan juga masih artifisial, reaktif dan tidak konkrit. Dampaknya kesejahteraan petani tidak kunjung membaik.
Memperbaiki kondisi pertanian, Indonesia memerlukan Badan Otoritas Pangan yang bertugas mengkoordinasikan, mengsinkronisasikan dan menyusun program program pangan strategis. Pendirian badan atau lembaga ini merupakan amanat UU No 8 Tahun 2012 yang hingga kini masih diabaikan pemerintah.
"Stabilisasi pangan mutlak diperlukan, karena saat ini harga pangan di tingkat konsumen sudah 70 persen di atas harga internasional. Jelas ini merugikan konsumen, dan petani tidak mendapatkan keuntungan yang adil dari tingginya harga pangan tersebut," ucap Deputy Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Perekonomian, Mushdalifah Machmud di Jakarta, Senin (18/4).
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Kenapa bantuan beras Jateng disalurkan? 'Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,' kata Nana.
-
Bagaimana cara Dinas Pertanian di Banyumas memastikan ketersediaan pangan? Ia optimistis ketersediaan pangan di Banyumas masih mencukupi kebutuhan karena produksi padi di kabupaten pada tahun 2022 mencapai 374 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 240 ribu ton beras atau masih surplus sekitar 40 ribu ton beras.
-
Apa saja yang ingin dioptimalkan untuk mencapai kedaulatan pangan Kaltim? 'Kita punya sekitar 85 BPP. Penyuluh pertanian kita, ada ribuan. Masing-masing BPP punya lahan setidaknya 5 hektare (ha). Coba tanami cabai semua itu, taruhlah produksinya 5 ton cabai dalam 1 ha lahan. Maka Kaltim tidak akan inflasi atau pesan cabai dari luar daerah,' terang eks Pj Gubernur Sulbar ini.
Menurut Musdhalifah, untuk mencapai stabilisasi harga pangan diperlukan instrumen pokok yang bukan hanya di peningkatan produksi pangan, akan tetapi adalah kemampuan pemerintah untuk melakukan penyusunan sistem alokasi distribusi panen raya. Selanjutnya pemerintah fokus pada stabilisasi harga di tingkat petani dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan daya tawar petani.
Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso mengatakan, BULOG harus memiliki andil yang besar dalam melayani kebutuhan pokok masyarakat melalui pengembangan kerja sama dengan pelaku bisnis di pedesaan.
"Produksi pangan di Indonesia, sangat tergantung pada wilayah Pulau Jawa. Secara geografis, Pulau Jawa terletak di selatan khatulistiwa. Konsekuensinya, mudah terkena serangan el nino. Ancaman kekeringan tahun lalu telah mengakibatkan mundurnya musim tanam di tahun ini, dan jika ramalan BMKG benar, bahwa tahun ini musim kemarau akan berlangsung lebih cepat, maka produksi pangan kita terutama beras tidak akan mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Jelas ini akan menyebabkan kelangkaan. Dalam keadaan seperti ini peran BULOG perlu dioptimalkan," katanya
Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati mengatakan, kunci stabilisasi pangan adalah manajemen pasokan, dan itu peranannya ada di BULOG. Pemberdayaan BULOG sangat penting dalam mengendalikan pasokan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Prabowo Subianto punya target ambisius untuk menjadikan Indonesia swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut nantinya juga akan dibagi ke dalam beberapa program dari kementerian atau lembaga terkait yang berada di bawah naungan Kemenko Pangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.
Baca SelengkapnyaFood estate menjadi salah satu cara mengatasi masalah ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaZulhas juga sudah mengajak Kementerian Keuangan rapat soal anggaran. Tercatat, untuk pangan total dilaporkan senilai Rp139,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengajak perangkat desa, untuk ikut serta mencapai tujuan bersama tersebut
Baca SelengkapnyaUntuk itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp139,4 triliun di 2025. Alokasi itu menyebar di beberapa kementerian/lembaga.
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaTarget realisasi swasembada pangan dimajukan dari awalnya tahun 2028 menjadi 2027.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca Selengkapnya