Inilah 3 produk kebutuhan rumah tangga terkena dampak kenaikan dolar
Merdeka.com - Kurs mata uang rupiah sedang melemah terhadap dolar AS (USD). Dampaknya bisa menyebar, salah satunya kenaikan harga produk rumah tangga. Biasanya produk-produk ini yang diimpor dari luar negeri.
Menurut Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan, pelemahan kurs rupiah ini mau gak mau berdampak pada kenaikan harga barang atau jasa.
Seperti dikutip merdeka.com dari berbagai sumber, berikut beberapa harga produk rumah tangga yang ikutan naik, imbas Rupiah melemah:
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa faktor yang mempengaruhi harga rumah? Evaluasi cermat terhadap nilai properti yang sebenarnya berdasarkan lokasi, ukuran, dan kondisi dibandingkan dengan harga pasar di sekitarnya sangatlah penting.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Kebutuhan pokok
Kebutuhan pokok akan naik karena melemahnya rupiah. Hanya saja kebutuhan pokok ini yang diimpor dari luar negeri. "Sebagian besar bahan baku yang impor itu langsung kena, gandum, tepung terigu," kata Wakil Ketua GAPMMI Sribugo Suratmo.
Ada produk-produk lain yang dari impor seperti plastik kemasan. Bahan baku plastik banyak yang impor.
Barang-barang eletronik
Komputer, laptop sampai ponsel bisa naik imbas Rupiah yang melemah. Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan alasan kenaikan harga elektronik karena selain mematok harga dengan dolar AS, sistem stok produk elektronika relatif singkat. Artinya barang yang dibeli pedagang, memakai kurs terbaru, sehingga sangat cepat menyesuaikan harga."Harga produk elektronika setiap hari bisa berubah," katanya.
Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Mantan Menteri Keuangan pada era SBY, M Chatib Basri mengatakan, terus melemahnya Rupiah terhadap Dolar AS saat ini tak jauh berbeda dari faktor yang terjadi sejak 2013 lalu. Menurutnya, defisit transaksi berjalan salah satu sumber terbesarnya adalah dari defisit neraca minyak dan gas. Solusinya bisa dengan menaikkan harga BBM penugasan."Dan itu bisa stabil kalau BBM dinaikkan," kata Chatib.Dampak kenaikan harga BBM kemungkinan tidak akan berdampak pada turunnya daya beli masyarakat. Cara ini bisa membuat pergerakan rupiah lebih stabil.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.
Baca SelengkapnyaHarga barang-barang elektronik bakal naik jika nilai tukar rupiah terus tertekan pasca serangan Iran ke Israel Sabtu (13/4) lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaUntuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaApa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?
Baca SelengkapnyaPada sisi lain, naiknya harga Minyakita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 dinilai tetap akan lebih murah dari minyak goreng kemasan premium.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat, harga sejumlah bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru kian melonjak.
Baca Selengkapnya