Inilah Komoditas Pendorong Inflasi Juli 2019, Terbesar dari Cabai
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Juli 2019 sebesar 0,31 persen. Inflasi ini didorong oleh kenaikan harga sejumlah komoditas.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan inflasi yang terjadi pada Juli 2019 ini salah satunya disebabkan oleh kenaikan seluruh komponen bahan makanan. Komoditas dominan yang memberi andil inflasi yakni adalah cabai merah yang menyumbang sebesar 0,20 persen, dan cabai rawit sebesar 0,06 persen.
"Jadi ketergantungan kita ke cabai ini luar biasa karenanya perlu di ulang-ulang disampaikan pakai cabai kering bisa tidak yah. Tapi perlu diarahkan ke sana karena sifat tanaman cabai mudah busuk. Jadi itu yang pengaruhi utama," kata Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa cabai jadi primadona di Indonesia? Saat masuk di Indonesia, 'cabai impor' ini justru langsung diterima dan jadi primadona baru.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Kemudian penyebab lain terjadinya inflasi yakni di sektor sandang dengan menyumbang andil sebesar 0,70 persen. Di mana, sumbangan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga emas perhiasan yang diikuti oleh harga internasional yang terjadi di 76 kota IHK. "Ini menyebabkan sandang inflasi 0,70 persen dan andilnya emas 0,04 persen," imbuhnya.
Di samping itu, sektor pendidikan pun turut andil dalam menyumbang terjadinya inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,92 persen. Adapun andil inflasi pada sektor ini sebesar 0,07 persen disebabkan pengeluaran uang sekolah di tingkat SMA/SMK
"Bisa dipahami ketika kita hitung inflasi termasuk sekolah-sekolah swasta terjadi untuk pendidikan sumbangan 0.07 persen," sebutnya.
Sementara itu, salah satu pendorong terjadinya deflasi yakni disebabkan oleh beberapa komponen yang turun. Misalnya bahan makanan seperti bawang merah dan bawang putih serta alat transportasi.
"Di transportasi satu-satunya kelompok yang alami deflasi. Yang sebabkan deflasi terjadi penurunan tarif angkutan antar kota yang sumbangannya 0,04 persen karena ramadan sudah berakhir," katanya.
Tak hanya, pada transportasi darat, sumbangan deflasi ini juga disebabkan oleh sektor penerbangan udara. Di mana sejak adanya kebijakan diskon tarif tiket pesawat yang diberlakukan di jam dan hari tertentu berdampak signifikan pada penerbangan udara.
"Sehingga penurunan tiket pesawat terjadi di 41 kota deflasi begitu juga andilnya 0,01 persen," katanya.
"Jadi penyebab utamanya inflasi adalah harga cabai merah harga emas dan satu lagi uang sekolah menengah ke atas, deflasi ada penurun harga komoditas makanan bawang merah dan putih dan juga tarif angkutan darat udara maupun kereta api," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaTercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.
Baca SelengkapnyaInflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca Selengkapnya