Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inpex dan Shell Diminta Tak Sandera Proyek Blok Masela

Inpex dan Shell Diminta Tak Sandera Proyek Blok Masela Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPR RI Komisi VII. Dia meminta kepada Inpex Corporation dan Shell untuk tidak menyandera proyek Abadi Masela.

"Kami terus memaksa Inpex dan Shell untuk tidak menyandera proyek ini (Abadi Masela) karena ini strategi masing-masing korporasi," ujar Dwi dalam RDP DPR RI Komisi VII, Jakarta, Rabu (16/11).

Sebelumnya ketika Shell melepas participating interest (PI) yakni sebanyak 35 persen pada proyek Blok Masela, maka tentu yang mendapatkan PI tersebut yakni Inpex. Namun, negosiasi yang dilakukan Inpex dan Shell gagal.

Orang lain juga bertanya?

"Ada waktu itu untuk negosiasi antara Inpex dengan Shell yang kemudian negosiasi ini gagal sehingga Inpex tidak mengambil alih," terang dia.

Ketika negosiasi tersebut gagal, Shell melakukan bidding tender secara terbuka. Dwi pun mengakui pada saat lelang terbuka tersebut ada beberapa yang tertarik untuk masuk ke Blok Masela.

Kendati begitu, pada update data posisi terakhir Inpex sudah mencoba membangun kolaborasi strategi dengan Pertamina sebagaimana yang telah diarahkan oleh pemerintah waktu itu. "Pertamina sudah melakukan data room study dan dijanjikan oleh Pertamina November ini menyampaikan namanya non founding over kepada Shell. Kami sedang menunggu itu," jelas dia.

Di sisi lain, Dwi pun menambahkan bahwa Petronas juga tertarik untuk masuk dan kalau mungkin bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam hal pergantian Shell.

Sebagai informasi, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), Fatar Yani Abdurrahman menyampaikan, petronas berminat untuk mengelola proyek migas Blok Masela, di Tanimbar Maluku. Sebelumnya pada tahun 2020, Shell memberitahukan untuk mundur dari proyek pengembangan Blok Masela.

"Ada yang nawarin Petronas dia tertarik, kita masih kaji. Petronas tinggal nunggu komitmen pemerintah, mekanisme masih diomongin lanjut. Cuma menyatakan berminat," ujar Fatar, kepada media, Jakarta, (15/11).

Kemunduran yang dilakukan oleh Shell tersebut membuat SKK Migas merasa kecewa terhadap Shell. Menurut Fatar pemerintah kecolongan karena keputusan yang diambil Shell untuk mundur dari Blok Masela.

"Kita kecolongan ketika Shell, pada waktu itu kita yang pertama kali bikin dan bagus sekali di Indonesia dalam term on condition fiskal-nya, dia gak nerapin sampai produksi," terang Fatar.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat "Kapolri, Harus Dicopot"

Anggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.

Baca Selengkapnya
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai

SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Pemerintah Setop Kontrak PT Vale Indonesia, Ini Respon ESDM
DPR Minta Pemerintah Setop Kontrak PT Vale Indonesia, Ini Respon ESDM

Kontrak operasi PT Vale di Indonesia akan berakhir pada 28 Desember 2025

Baca Selengkapnya
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai

SKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela

Proyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Akuisisi Blok Masela, Pertamina Bakal Bayar Rp9,7 Triliun
Akuisisi Blok Masela, Pertamina Bakal Bayar Rp9,7 Triliun

Dalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.

Baca Selengkapnya
Pertamina Gantikan Shell di Blok Masela, Ini Sederet Keuntungan Diraih Indonesia
Pertamina Gantikan Shell di Blok Masela, Ini Sederet Keuntungan Diraih Indonesia

Masuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.

Baca Selengkapnya
Bos MIND ID Beberkan 3 Fakta Vale SA Investasi Asal-asalan di Indonesia
Bos MIND ID Beberkan 3 Fakta Vale SA Investasi Asal-asalan di Indonesia

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai, Vale SA tidak berniat menggelontorkan investasinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu
Gara-Gara Ini, Pengusaha Sawit Khawatir Investasi Dalam Negeri Bakal Terganggu

Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan telah menggeledah tiga lokasi berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO).

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Syarat TKDN Jadi Hambatan Proyek Migas Nasional
Menko Airlangga: Syarat TKDN Jadi Hambatan Proyek Migas Nasional

Kebijakan ini dinilai proteksionis dan kadang membuat kekhawatiran bagi pihak luar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nasir Djamil PKS Tegas Ingatkan Luhut soal Investasi Tak Lupakan...
VIDEO: Nasir Djamil PKS Tegas Ingatkan Luhut soal Investasi Tak Lupakan...

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan Rapat dengan Banggar DPR, Rabu (5/6).

Baca Selengkapnya
Komisi VII Ingatkan Ormas Keagamaan Hati-Hati saat Pengelolaan Tambang: Risiko Tidak Kecil
Komisi VII Ingatkan Ormas Keagamaan Hati-Hati saat Pengelolaan Tambang: Risiko Tidak Kecil

Ormas Keagamaan juga perlu mengkaji aspek pengelolaan lingkungan selama dan pasca operasi penambangan.

Baca Selengkapnya