Inpex sebut PHK untuk menyesuaikan kebutuhan proyek Blok Masela
Merdeka.com - Hingga saat ini, pemerintah belum memutuskan skema pengembangan Blok Masela, Maluku. Hal ini membuat operator yakni Inpex Corporation dan Royal Dutch Shell bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 40 persen dari total pekerja di blok tersebut.
Inpex Corporation mengatakan tetap berkomitmen untuk melanjutkan investasi dan pengembangan di lapangan gas Abadi, Masela. Namun, perusahaan migas asal Jepang ini memberi sinyal untuk melakukan penyesuaian ketenagakerjaan.
"Inpex dan Shell akan selalu melakukan penyesuaian ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan proyek," ujar Senior Communication Manager Inpex Corporation Usman Slamet di Jakarta, Kamis (17/3).
-
Bagaimana Shell tetap beroperasi? 'Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami,' ujar Susi.
-
Bagaimana PT Sasa Inti menjaga komitmennya? Sebagai salah satu perusahaan FMCG terkemuka di dunia, Sasa selalu berupaya menjaga komitmen untuk menghasilkan produk berkualitas lewat kerja sama tim, semangat, dan inovasi untuk terus maju dan berkembang.
-
Bagaimana Shell menanggapi isu penutupan? Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, lantaran Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
-
Bagaimana Pertamina mendukung program SEB di SMK SMTI Makassar? Lebih lanjut Fahrougi mengatakan sebagai wujud dukungan SEB, Pertamina menyalurkan bantuan instalasi panel surya di SMK SMTI Kota Makassar. Instalasi solar panel ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan lebih baik di sekolah dan memberikan edukasi kepada para siswa terkait transisi energi dalam energi terbarukan.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
-
Apa yang dibantah Shell Indonesia? Shell Indonesia membantah isu yang beredar mengenai rencana penutupan seluruh unit SPBU di Indonesia.
Usman menegaskan, Inpex dan Shell akan bergerak cepat untuk mengejar produksi gas di lapangan tersebut sesuai dengan rencana pengembangan yaitu 2018. Untuk itu, kata dia, apabila revisi pengembangan dapat diputuskan maka, operator langsung melakukan pekerjaan selanjutnya.
"Yaitu masuk ke tahap Front End Engineering Design (FEED)," kata dia.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan operator Blok Masela, Maluku yakni Inpex Indonesia dan Shell Corporation bakal memangkas jumlah pekerjanya di Indonesia. Inpex sendiri telah melaporkan bakal melakukan pengurangan pegawai hingga 40 persen.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan pengurangan pegawai tersebut lantaran pemerintah belum memutuskan rencana pengembangan atau Plan og Development (POD) blok gas terbesar di Indonesia tersebut. Dia mengaku khawatir keputusan tersebut akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja besar-besaran.
"SKK Migas dapat info dari Inpex bahwa karena sampai dengan Kamis, 10 Maret 2016 belum ada keputusan terhadap revisi POD Blok Masela yang sudah diajukan Inpex awal September tahun lalu, maka Inpex putuskan melakukan downsizing personnel sampai 40 persen dari total personel di Indonesia," ujar Amien.
Baca juga:Putusan Blok Masela mandek, operator ancam lakukan PHK besar-besaranDPR minta Rizal Ramli setop persoalkan kilang apung Blok MaselaDPR minta pemerintah cepat putuskan pengembangan Blok MaselaKilang apung Malaysia dinilai tak bisa jadi patokan Blok MaselaKemenko Maritim yakin polemik Blok Masela tak bikin investor kaburMenko Rizal interogasi Inpex dan Shell soal biaya Blok Masela (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tapi diharapkan juga semakin menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaProyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDengan mengelola laut lepas termasuk Blok Masela, ke depan PHE akan lebih berpeluang untuk pengerjaan wilayah kerja lain.
Baca SelengkapnyaSKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.
Baca SelengkapnyaPHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela.
Baca SelengkapnyaShell merilis nilai peralihan hak partisipasi, atau participating interest (PI) 35 persen di proyek Blok Masela kepada Pertamina dan Petronas.
Baca SelengkapnyaPertamina dan Petronas ambil alih 35 persen participating interest milik Shell.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaShell menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia.
Baca SelengkapnyaArifin menjelaskan, aturan perpanjangan kontrak pertambangan juga sebenarnya telah tertuang dalam Pasal 196 UU No. 3 Tahun 2020
Baca Selengkapnya