Insinyur dan arsitek bersertifikat Indonesia paling banyak di ASEAN
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mencatat ada 478 insinyur dalam negeri yang sudah mengantongi sertifikat di 2015. Jumlah tersebut unggul jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura di ASEAN.
"Insinyur Malaysia ada 207 orang, Singapura ada 229 orang, Indonesia sudah 478 orang, sudah paling banyak," ujar Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PU-Pera Panani Kesai kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (13/10).
Selain para insinyur, lanjut Panani, Indonesia juga memiliki tenaga arsitek bersertifikat paling banyak jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura untuk tingkat ASEAN.
-
Apa yang dimaksud dengan sertifikat? Sertifikat adalah bukti kepemilikan atau keikutsertaan. Biasanya, sertifikat diberikan kepada mereka yang selesai mengikuti serangkaian acara.
-
Di mana sertifikat diberikan? Pada kunjungannya kali ini, Presiden menyerahkan sertipikat Tanah Elektronik Hasil Redistribusi Tanah untuk Rakyat dalam program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA), di Gedung Olahraga (GOR) Tawang Alun, Selasa (30/4).
-
Siapa yang menerima sertifikat PLBN dari Kementerian ATR? Kedua Sertifikat Hak Pakai tersebut diberikan kepada Badan Nasional Pengelola Perbatasan yang diwakili oleh Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Kementerian PUPR, Rozali Indra Saputra.
-
Siapa saja yang terlibat dalam proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023.
-
Bagaimana warga Banyuwangi mendapatkan sertifikat? Sertipikat yang diserahkan Presiden merupakan hasil program Redistribusi Tanah dari Pelepasan Kawasan Hutan (SK Biru), yang mana telah diamanatkan Presiden RI pada akhir 2023 untuk ditindaklanjuti dengan diterbitkan Sertipikat Hak Atas Tanahnya.
-
Siapa yang pertama kali mendapat gelar sarjana di Indonesia? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
Total terdapat 73 arsitek bersertifikat asal Indonesia. Sedangkan, Malaysia hanya 35 orang, dan Singapura 67 orang. "Dulu arsitek paling banyak dari Singapura, sekarang kita sudah mengalahkan," tutur Panani.
Dengan begitu, tambah Panani, dirinya mengklaim jika insinyur dan arsitek dalam negeri sudah mampu bersaing di luar negeri. "Sekarang tenaga kerja kita sudah diakui di ASEAN, sudah bisa bekerja lintas negara," ucapnya.
Panani mengungkapkan rendahnya insinyur dan arsitek bersertifikat di masa lalu karena banyak tenaga kerja ahli di bidang infrastruktur malas untuk mengambil sertifikasi disebabkan lamanya proses perizinan. "Sekarang kita pro aktif jemput bola mendata dan menawarkan sertifikasi tersebut," tandasnya.
Kementerian PU-Pera menargetkan tenaga ahli yang bersertifikasi di bidang infrastruktur bisa bertambah menjadi 750.000 orang di 2019 mendatang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, keberhasilan Indonesia ini akan memberikan trust di dunia internasional
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyerahkan penghargaan kepada delegasi Indonesia pada ajang 13th WorldSkill ASEAN (WSA).
Baca SelengkapnyaKerja sama ASEAN dengan negara mitra turut membuka peluang terbukanya akses pasar sektor jasa arsitek.
Baca SelengkapnyaHal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya10 negara yang memiliki jumlah bangunan masjid paling banyak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia memproduksi baja sekitar 16,8 juta ton di sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek itu terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari pengerjaan bendungan dan irigasi, jalan tol, pembangunan kawasan, bandara dan pelabuhan dll.
Baca SelengkapnyaSecara tren, investasi Singapura di Indonesia terus mengalami lonjakan selama beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnya