Insinyur RI apresiasi niat pemerintah tekan impor komponen otomotif

Merdeka.com - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Bobby Gafur Umar, mengapresiasi kebijakan pengurangan komponen impor oleh pemerintah dalam industri otomotif Tanah Air. Impor komponen otomotif tahun lalu mencapai Rp 90 triliun yang memperberat beban defisit perdagangan Indonesia.

"Saya sangat apresiasi kebijakan pemerintah nomor 34 tahun 2015. Poin utama dari aturan ini adalah untuk mengurangi penggunaan komponen impor oleh pelaku industri otomotif dalam negeri," ujarnya dalam diskusi dukungan industri komponen dalam memacu pertumbuhan industri otomotif nasional, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (19/11).

Bobby menyayangkan sektor otomotif Indonesia yang diharapkan mampu mendukung kemajuan industri dan ekonomi belum dapat terwujud. Diharapkan dengan lebih banyak penggunaan komponen lokal, sektor industri dapat menggeliat.

"Data terbaru dari direktorat jenderal industri kecil dan menengah Kementerian Perindustrian, tahun 2014 lalu Indonesia sampai harus mengalami defisit dan impor komponen otomotif sebesar Rp 90 triliun," tuturnya.

Selain itu, dia mengatakan, sejumlah masalah lain yang harus dibenahi pemerintah untuk menggenjot perekonomian seperti masalah keterbatasan infrastruktur, sumberdaya manusia dan ahli teknologi, teknologi, hingga energi.

Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian yang telah menerbitkan peraturan Menteri nomer 34 tahun 2015 sebagai revisi atas peraturan nomor 59 tahun 2010 tentang industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan industri sepeda motor.