Intip Arah Kerja Anggaran Pemerintah di 2022
Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara memastikan kerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun depan sama persis dengan tahun 2021 ini. Yakni antisipatif, responsif, dan fleksibel
"Saya bisa katakan kalau rencana kerja dari APBN (2022) adalah antisipatif, responsif, dan fleksibel. Tiga kata sifat ini menjadi cara kerja kita dan mindset kita yang di masukkan dalam APBN," ucapnya di acara Dialog Bisnis tentang JAMINAH: Solusi Perbankan untuk Mendukung Pelaku Usaha Korporasi Terdampak Covid-19, Kamis (2/9).
Dia mengungkapkan, alasan pemerintah untuk mempertahankan sifat kerja APBN tersebut lantaran telah terbukti mampu mengurangi tingkat keparahan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 akibat dampak pandemi Covid-19.
-
Kenapa APBN dibuat? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Apa yang dimaksud dengan APBN? APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini merupakan rencana keuangan pemerintah yang mencakup semua pemasukan dan pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran.
-
Bagaimana IKN mendorong pertumbuhan ekonomi? UU Nomor 21 Tahun 2023 mengamanatkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan merata, mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia-sentris dan pembangunan IKN melalui penguatan peran Otorita IKN, didukung lintas sektor.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
Hal ini dibuktikan ketika belanja pemerintah mampu tetap tumbuh positif di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19. Sebaliknya, komponen-komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi nasional justru mengalami kontraksi, termasuk konsumsi masyarakat.
"APBN menjadi bumper dari penurunan berbagai komponen pembentuk pertumbuhan tahun 2020, ketika konsumsi pertumbuhan negatif, investasi pertumbuhan negatif, ekspor dan impor juga negatif," terangnya.
Selain itu, masih belum pastinya proses pemulihan ekonomi global di tahun depan juga turut menjadi pertimbangan pemerintah mempertahankan sifat APBN 2022 yang antisipatif, responsif, dan fleksibel.Melalui tiga cara kerja tersebut, pemerintah optimis APBN mampu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi positif di tahun depan lewat keandalan belanja pemerintah.
"Maka pengeluaran pemerintah tetap menjadi bumpernya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angka pada proyeksi tahun 2024 merupakan bentuk antisipasi pemerintah terhadap kondisi global.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaRealisasi penerbitan utang Juli 2023 yang terkontraksi 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaGerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya untuk menyikapikonstelasi global tersebut dengan strategi kebijakan yang jitu dan antisipatif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya