Intip fitur canggih pesawat NC212i Made In Bandung
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah memproduksi pesawat NC212i. Seluruh proses pembuatan pesawat tersebut dilakukan di Bandung di kawasan produksi PTDI karena Airbus Defence and Space telah menyerahkan sepenuhnya fasilitas produksi ke PTDI mulai dari jig dan tools hingga pergudangannya (Slow Mover Material) yang semula berada di Spanyol telah dikirimkan seluruhnya ke PTDI.
PTDI dan Airbus Defence and Space (dahulu CASA) sudah bekerja sama sejak 40 tahun silam atau sejak tahun 1976. Sejak kurun waktu tersebut telah ada ratusan pesawat yang telah diproduksi PTDI atas lisensi dari Airbus Defence and Space, di antaranya Cassa 212 yang kemudian untuk yang diproduksi PTDI diubah namanya menjadi NC212.
Melalui kerja sama yang telah ditandatangani pada tahun 2012 tersebut, PTDI menargetkan akan membangun 6 (enam) buah pesawat NC212i setiap tahunnya.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Siapa yang mengembangkan pesawat N250 Gatot Kaca? Dirancang dan diproduksi oleh Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), yang kini dikenal sebagai PT Dirgantara Indonesia.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
Direktur Utama PTDI, Budi Santoso mengatakan, kerja sama tersebut adalah merupakan peningkatan status kerja sama dengan mitra lama PTDI di Eropa, kerja sama tersebut akan memperkuat posisi PTDI sebagai Industri pesawat terbang terdepan di wilayah Asia Pasifik.
"PTDI dan Airbus Defence and Space bekerja sama untuk memproduksi dan memasarkan NC212i ke seluruh dunia dengan menawarkan pesawat terbang sipil dan militer kelas kecil yang modern dan sangat kompetitif," ucap Budi dalam keterangannya yang dikutip merdeka.com di Jakarta, Senin (20/6).
Untuk pemasaran sendiri, negara-negara di wilayah Asia Pasifik akan dilakukan oleh PTDI sedangkan untuk negara-negara lainnya di luar wilayah tersebut akan dilakukan oleh Airbus Defence and Space.
"Siapapun yang melakukan pemasaran pesawat NC212i tersebut, Indonesia akan diuntungkan karena seluruh proses pembuatan pesawat tersebut dikerjakan PTDI di Bandung. Hal tersebut tentunya dapat menciptakan lapangan kerja yang besar," katanya.
Adapun fitur pesawat NC212i adalah sebagai berikut:
1. Two Honeywell TPE-331-12JR-701C Turboprop engines with two four-bladed Dowty Rotol Propeller
2. Full Glass Cockpit, Advanced and Modern Avionics Suite and Auto Pilot.
3. Fixed Landing Gear, High Wing Configuration.
4. Max Take Off Weight : 8,100 kg
5. Max Landing Weight : 8,100 kg
6. Un-pressurized Cabin and Payload : 2,950 kg
7. The Largest Seat Capacity (up to 28 seats)
8. Short Take-off and Landing (STOL) Operations
9. Take-off and Landing on Unpaved Runway Capabilities
10. High and Hot Airfield Capability
11. Equipped with Ramp Door for Easy Loading and Unloading
12. Light Lift Aircraft : Passenger Transport, VIP, Troop Transport, Paratroops Drooping, Medical Evacuation, Cargo, MSA, etc.
Pesawat NC212i adalah pesawat multi guna generasi terbaru dari NC212 dengan daya angkut 28 penumpang, memiliki ramp door, kabin yang luas dikelasnya, sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern, biaya operasi yang lebih rendah namun tetap kompetitif di pasar pesawat kecil.
Pesawat NC212i dapat juga digunakan sebagai pembuat hujan, patroli maritim dan penjaga pantai. Pesawat generasi sebelumnya C212 berbagai seri telah digunakan lebih dari 600 unit oleh 38 negara diataranya yaitu Thailand, Filipina, Afrika Selatan, Spanyol, Uni Emirat Arab, Cili dan Meksiko.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo memborong 24 unit pesawat tempur F-15EX dari Amerika Serikat. Lantas, apa saja keunggulan jet tempur buatan Boeing ini? Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaTNI AU adalah salah satu pengguna jet tempur F-16.
Baca SelengkapnyaAirbus A320, merupakan pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaF-15EX adalah versi jet tempur paling canggih dan hanya digunakan oleh lebih dari setengah lusin negara secara global.
Baca SelengkapnyaPesawat dibeli dalam kondisi bekas dari perusahaan di Dublin, Irlandia.
Baca SelengkapnyaPesawat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah menempuh penerbangan enam hari dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTiadanya pilot di pesawat ini, membuatnya bisa menjelajah seluruh Indonesia selama 30 jam penuh. Kehadirannya bisa disaksikan di eduwisata Dirgantara Indonesia
Baca SelengkapnyaProgram ini menggunakan alutsista yang dimiliki, yakni 2 Unit Pesawat Casa 212-200 dan 2 Unit Helikopter MI-17V5.
Baca Selengkapnya