Intip kondisi Amerika saat rupiah anjlok & pasar saham global ambruk
Merdeka.com - Ekonomi global belakangan ini diselimuti awan mendung karena melemahnya pertumbuhan ekonomi China. Selain itu, kebijakan China mendevaluasi Yuan menghantam ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia, Malaysia dan lain sebagainya. Nilai tukar Rupiah dan Ringgit keok melawan dolar Amerika (USD).
Tidak hanya itu, pasar saham juga bergerak liar belakangan ini. China misalnya, Shanghai Composite Index anjlok parah dan diikuti pelemahan Shenzen Composite Index. Bursa saham dalam negeri juga sempat turun beberapa waktu lalu.
Banyak analis menyebut anjloknya pasar saham karena aksi jual para investor yang khawatir dengan kondisi ekonomi China. Namun, tidak satupun yang menyebut aksi jual terjadi karena kondisi ekonomi Amerika Serikat.
-
Kenapa ekonomi di Sulawesi Utara stabil? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi .'Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana UMKK bisa menguasai kekuatan ekonomi Indonesia? Bergabung di Katalog Elektronik itu menguntungkan karena pasarnya sangat besar.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
Lalu, bagaimana sebenarnya kondisi ekonomi Amerika Serikat saat ini?
Dilansir dari Business Insider, kondisi ekonomi Amerika Serikat saat ini amat baik. Angka pengangguran terus turun, pasar perumahan terus tumbuh. Kepercayaan konsumen Amerika sangat sehat dan PDB Negara Paman Sam masih terus tumbuh.
"Tidak ada tanda apapun atau penurunan besar dalam ekonomi AS. Volatilitas tidak mencerminkan kemerosotan ekonomi," ucap Paul Ashworth dari Capital Economics seperti dikutip dari Business Insider di Jakarta, Kamis (27/8).
Tidak hanya itu, Michael Gapen dan Rob Martin dari Barclays mengatakan pergerakan pasar saat ini tidak dipengaruhi ekonomi Amerika ataupun rencana The Fed menaikkan suku bunga.
"Kami terus memperhatikan kegiatan ekonomi Amerika Serikat dan rencana kenaikan suku bunga. Kami percaya, bank sentral Amerika tidak mungkin akan memulai suatu siklus yang menyulitkan ekonomi global karena takut langkah tersebut akan menggoyahkan pasar," ucap analis Barclays tersebut.
Selanjutnya, Jonathan Golub dari RBC Capital Markets juga menyoroti penurunan pasar saham bukan karena pelemahan ekonomi global maupun membaiknya Amerika. "Apa yang terjadi minggu lalu dan saham anjlok 6 persen karena tidak adanya katalis," katanya.
Menurut Jonathan, turunnya pasar saham beberapa waktu lalu karena capaian perusahaan pada kuartal II-2015 mengejutkan investor. Keuangan tidak mencapai target dan banyak yang beralasan ini terjadi karena kesulitan keuangan global.
"Akibatnya, berita difokuskan pada pasar keuangan global itu sendiri, bukan peristiwa yang mendasarinya (merosotnya kinerja perusahaan)," tutupnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca Selengkapnya