Intip Kondisi Ekonomi Jepang, Inflasi Capai Level Tertinggi dalam 40 Tahun
Merdeka.com - Inflasi di negara Jepang telah meningkat ke level tertinggi dalam 40 tahun. Ini dipicu melemahnya nilai tukar Yen dan membuat harga komoditas di negara tersebut mahal.
Dilansir dari Al-Jazeera, di Jepang inflasi konsumen inti yang tidak termasuk harga makanan segar telah naik 3,6 persen pada bulan Oktober dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data pemerintah menunjukkan, ini merupakan laju pertumbuhan tertinggi sejak 1982.
Inflasi di Jepang masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi yang terjadi pada ekonomi Inggris dan Amerika Serikat. Tapi, ini tetap menimbulkan kekhawatiran pada ekonomi terbesar ketiga di dunia ini. Sebab, pertumbuhan harga masih jauh dari target serta diikuti dengan stagnasi yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa uang Jepang di Sumatera menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Bank of Japan telah menentang tren kenaikan suku bunga global. Di mana, Gubernur Haruhiko Kuroda minggu ini menegaskan kembali perlunya mempertahankan stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi negara yang rapuh dari pandemi Covid-19.
Kuroda berpendapat inflasi di atas target bersifat sementara dan sebagian besar merupakan hasil dari harga komoditas global yang naik.
Ekonomi Jepang Terkontraksi Inflasi
Data ekonomi yang dirilis pemerintah awal pekan ini menunjukkan ekonomi Jepang secara tak terduga berkontraksi sebesar 0,3 persen pada kuartal ketiga setelah tiga kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan. Kondisi ini dipicu konsumsi swasta yang merosot.
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida bulan lalu menggelontorkan dana stimulus sebesar USD 260 miliar yang ditujukan untuk menopang perekonomian, termasuk langkah-langkah untuk membantu rumah tangga mengelola kenaikan biaya energi.
Selain itu, dengan kelonggaran kebijakan bank sentral juga telah membantu meningkatkan keuntungan perusahaan Jepang di luar negeri dengan menurunnya nilai Yen. Hal itu telah berkontribusi pada kenaikan biaya barang impor.
Sebelumnya mata uang Jepang jatuh ke level terendah dalam 32 tahun pada bulan Oktober, ini mencapai 151 yen per dolar Amerika Serikat. Meskipun telah kembali mengalami kenaikan menjadi sekitar 140 yen.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.
Baca SelengkapnyaInflasi tertinggi terjadi di Maluku sebesar 0,65 persen, Nusa Tenggara Timur 0,26 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaEmas perhiasan memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,06 persen.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca Selengkapnya