Intip Resep Sukses dari Eddy Sariaatmadja, Orang Terkaya Indonesia 2019 Versi Forbes

Merdeka.com - Majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat, Forbes merilis daftar terbaru jajaran orang terkaya di seluruh dunia atau Forbes World's Billionaires 2019. Sebanyak 21 orang kaya asal Indonesia masuk dalam jajaran orang terkaya tahun ini.

Founder dan Chairman PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) Eddy Sariaatmadja berada di peringkat ke-15 orang terkaya Indonesia versi Forbes 2019. Selain masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, Eddy juga mendapat penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai salah satu wajib pajak yang taat dalam membayar pajak.

Atas segala kesuksesannya, Eddy membeberkan sejumlah kunci yang patut untuk dicontoh masyarakat terutama kaum millenial. Menurutnya, seseorang harus kerja keras dalam meraih kesuksesan.

"Kunci utamanya kerja keras. Itu harus," ujar Eddy saat ditemui merdeka.com di Kanwil Wajib Pajak Besar, Jakarta, Rabu (13/3).

Eddy melanjutkan selain kerja keras, faktor lain yang harus dimiliki oleh milenial adalah sifat jujur. Sebab kejujuran akan membuat seseorang berada pada jalur kesuksesan.

"Yang penting rajin kerja, jujur, dipercaya orang. Sudah gampang," jelasnya.

Sebelumnya, saat menerima penghargaan taat pajak 2019, Eddy Sariaatmadja menilai membayar pajak adalah suatu kewajiban dan juga suatu kehormatan. Membayar pajak adalah perwujudan dari nasionalisme, kepedulian berbangsa, dan solidaritas sosial.

"Saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kanwil Dirjen Pajak Besar atas penghargaan yang diberikan selama dua tahun berturut-turut ini."

"Penghargaan ini menjadi pendorong semangat agar kita bersama-sama, dalam kapasitas dan perannya masing-masing, terus berupaya memberikan sumbangsih nyata bagi Indonesia yang lebih baik," tambahnya.

Seperti diketahui, Founder dan Chairman PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) Eddy Sariaatmadja berada di peringkat ke-15 orang terkaya Indonesia versi Forbes. Forbes mencatat total kekayaannya sebesar USD 1,3 miliar atau setara Rp 18,2 triliun.