Intip sosok pria lulusan SMA pembuat gambar di lembaran uang kertas
Merdeka.com - Pernahkah terpikir siapa pelukis gambar pahlawan dan juga pemandangan yang ada di tiap lembar uang Rupiah? Dia adalah Mujirun. Seorang engraver atau bisa disebut pengukir gambar.
Sejak usia 21 tahun, Mujirun sudah bekerja di Perum Peruri. Sebuah perusahaan percetakan uang milik negara.
Saat itu, Mujirun baru saja menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas. Namun, tak menyurutkan minat Peruri untuk mengajaknya bergabung sebagai karyawan BUMN tersebut.
-
Apa tujuan gambar pahlawan di uang Indonesia? Alasannya, di sana tersimpan spirit untuk memperkuat tenun kebangsaan dan persatuan. Lewat sosok pahlawan, ada keteladan yang menjadi daya rekat anak bangsa.
-
Siapa pahlawan di uang kertas Rp 100.000? Uang kertas Rp 100.000 yang didominasi warna merah ini menampilkan dua tokoh proklamator Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
-
Siapa pahlawan di uang kertas Rp5 tahun 1952? Melansir dari laman Bank Indonesia, potret RA Kartini menjadi gambar utama pada uang kertas pecahan Rp5. Saat itu, Bank Indonesia sedang mempersiapkan kelahirannya setelah menasionalisasi De Javasche Bank sejak 1951.
-
Kapan uang kertas Rp1.000 dengan gambar Diponegoro terbit? Setelahnya, Bank Indonesia kembali menerbitkan uang kertas emisi Diponegoro nominal Rp1.000 di tahun 1975.
-
Kenapa pahlawan ada di uang kertas? Pahlawan-pahlawan yang terlukis di setiap pecahan uang kertas rupiah TE 2022 bukanlah pilihan sembarangan.
-
Apa bentuk uang pertama di dunia? Melansir laman bi.go.id, uang kertas pertama yang dikenal dunia adalah ‘Jiaozi’, yang muncul di China pada tahun 997 Masehi.
"Jadi saya belum keluar kuliah, Peruri sudah menawarkan kepada saya (pekerjaan) sekitar tahun 1979. Tiba-tiba saya diimingi-imingi oleh orang yang bekerja di Peruri, akan disekolahkan keluar negeri. Mereka (pihak Peruri) tahu saya bisa melukis. Langsung saja diajak bekerja padahal saya belum selesai sekolah," terang seniman asal Yogyakarta tersebut saat ditemui di rumahnya di kompleks Peruri Ciledug, Tangerang, akhir pekan ini.
Ternyata iming-iming yang menggiurkan tersebut cukup menggoda Mujirun. Apalagi, saat itu mencari pekerjaan tidak mudah.
Maka begitu lulus Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), Mujirun menyanggupi tawaran tersebut. Dalam ingatannya, ketika itu Peruri menawarkan gaji Rp 50.000 per bulan. Angka tersebut cukup besar untuk ukuran gaji pegawai.
"Gajinya lumayan dan masuk ke Peruri golongan sudah beda sekitar gajinya Rp 50 ribu langsung masuk golongan 2A, PNS lainnya hanya Rp 18 ribu," terang pria kelahiran 26 November 1958 tersebut.
Mujirun pun kemudian hijrah ke ibu kota. Namun, dia tak bisa langsung mengaplikasikan karya-karyanya di Peruri. Dia harus menjalani pendidikan seni lagi. Bahkan, hingga keluar negeri.
Saat itu, Mujirun berkesempatan untuk menempuh pendidikan di Swiss dan Italia guna memperdalam teknik engraving pada gambar utama uang kertas.
"Saya sempat studi banding ke Inggris juga, tahun 1981 saya pernah ditangani oleh profesor dari Italia bagaimana cara mengukir, mengasah pisau, plat tetapi harus berbasic seni rupa dulu," ungkap Lulusan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Jogjakarta itu.
Sepulang dari Italia, suami Siti Julaeha itu tak langsung mendapatkan kepercayaan membuat gambar-gambar di uang kertas. Kesempatan tersebut baru datang tiga tahun kemudian. Dia dipercaya untuk menggambar sosok pahlawan Teuku Umar yang digunakan untuk uang kertas Rp 5.000.
"Selama ini pembuatan gambar uang itu dilakukan dengan proses seleksi yang ketat. Gambar-gambar diserahkan ke pimpinan BI. Begitu gambar disetujui, seniman yang membuat baru bisa mengerjakannya," ujar Mujirun.
Diakuinya, teknik engrave termasuk cukup rumit, dengan menggunakan media pelat baja lalu menggambarnya menggunakan pisau dengan teknik cukil.
"Bisa dibayangkan betapa rumitnya. Karena itu, kerjanya juga harus pakai kaca pembesar seperti ini," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uang kertas TE 2022 tak hanya cantik, tapi penuh makna. Kenali para pahlawan nasional yang wajahnya menghiasi rupiah, dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000!
Baca SelengkapnyaBagi Indonesia sebagai negara yang kala itu masih belia dan kerap menghadapi berbagai kegentingan, kemunculan sosok pahlawan dalam uang menjadi penting.
Baca SelengkapnyaPria ini tampak berpose layaknya Kapitan Patimura di uang Rp1.000 dengan penuh percaya diri.
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaDi setiap uang rupiah, selain sebagai alat pembayaran, tersemat makna dan narasi kebangsaan.
Baca SelengkapnyaUang koin kuno telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para kolektor, membentuk suatu komunitas yang bersemangat untuk mengejar kepingan-kepingan bersejarah.
Baca SelengkapnyaSeniman ukir daun ini buat lukisan tokoh-tokoh terkenal dari daun kering, hasil tangannya menakjubkan dan viral.
Baca SelengkapnyaPolisi menegaskan kasus ini masih diselidiki dan tak ingin salah mentersangkakan seseorang dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, mata uang edisi peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia ini dikaitkan dengan 3 M.
Baca SelengkapnyaAlvin mengatakan AA ditangkap di Kelurahan Anabanua, Kecamatan Maniang Pajo
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca Selengkapnya