Investasi asing banyak masuk Indonesia tapi tenaga kerja kurang
Merdeka.com - Indonesia masih mempunyai daya tarik di mata investor asing. Investasi semakin terbuka lebar lantaran pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla berambisi membangun pelbagai macam infrastruktur. Secara tidak langsung, ini merangsang pemodal menanamkan dananya di Indonesia.
Indonesia tidak hanya membutuhkan investasi dalam bentuk modal. Sebab, arus dana asing yang masuk ke Indonesia harus dibarengi dengan pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.
"Maka itu perlu pula investasi SDM yang berkompeten untuk membantu percepatan pembangunan infrastruktur," ujar Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (20/1).
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Siapa yang berperan aktif dalam pengembangan SDM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengapresiasi peran aktif dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan SDM terampil di Indonesia.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kenapa pabrik tiang pancang Demak memprioritaskan pekerja lokal? Meski begitu pabrik tersebut tetap memprioritaskan pekerja lokal sebagai pekerja utamanya.
"Jadi jangan sampe Anda punya duit, mau bangun infrastruktur tapi tidak punya tenaga kerja yang kompeten. Malah pakai tenaga kerja dari luar," tambahnya.
Hanif menjelaskan, investasi SDM diarahkan ke pendidikan formal melalui sekolah dan pendidikan tinggi yang khusus seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik. Calon tenaga kerja lulusan pendidikan khusus masih sangat kurang untuk menunjang pembangunan nasional.
"Kebutuhan industri yang besar ditambah kebutuhan pembangunan besar ditambah pula dengan pertumbuhan sekarang ini harus melakukan percepatan infrastruktur. Hal ini menuntut tenaga kerja terampil dan SDM yang berkompeten di bidang itu. Misal insinyur kita butuh puluhan ribu insinyur. Ini kan harus dicukupi," ujar Hanif.
Dia menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK fokus pada percepatan infrastruktur dan pembangunan sektor pangan. Program tersebut sudah tentu memerlukan tenaga kerja andal dan terampil agar bisa berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pada multisektor.
"Ketika melakukan percepatan ini misal bangun bandara, rel kereta api, tol laut. Nah ini semua membutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Terutama yang teknik-teknik. Nah berarti kita harus memenuhi kebutuhan itu," tandas Hanif.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said menyebut tenaga kerja Indonesia yang bekerja saat ini berjumlah 142,1 juta. Namun ironisnya 54,6 persen diantaranya lulusan SMP ke bawah.
Baca SelengkapnyaPenyerapan tenaga kerja di Indonesia yang masih rendah menjadi perhatian Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mencatat sebanyak 3.912 WNI beralih menjadi warga negara Singapura selama 201
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca SelengkapnyaAndika Perkasa mengungkap pertumbuhan ekonomi negara seharusnya dijalankan secara dua arah.
Baca Selengkapnya