Investasi Hyundai Rp142 Triliun di Baterai Mobil Listrik Terserap Awal 2022
Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menargetkan, investasi dari konsorsium Hyundai untuk industri mobil listrik di Indonesia sebesar USD 9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun bisa terealisasi sepenuhnya mulai awal 2022. Dengan nilai investasi yang cukup besar ini, maka berharap bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal.
"Saya targetkan total USD 9,8 miliar ini semua start 2022 awal, semua harus jalan. Karena untuk baterai 10 Giga watt Hour (GwH) itu akan selesai konstruksi September 2022, dan mulai produksi 2023," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (17/9).
Konsorsium Hyundai terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution yang bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) selaku holding dari empat BUMN, yaitu PLN, Pertamina, MIND ID, dan Antam.
-
Berapa harga baterai mobil listrik? Harga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan.
-
Kapan kebutuhan nikel untuk baterai kendaraan listrik akan mencapai puncaknya? Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat, dan pada tahun 2030 kebutuhan nikel untuk industri baterai sebesar 1.260 kt atau sekitar 26% konsumsi nikel global,' Toto melanjutkan
Sebelumnya Bahlil menyebut pembangunan Pabrik Industri Baterai listrik di Karawang, Jawa Barat bakal menyerap banyak tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Dia memperkirakan, jika pabrik ini sudah berdiri setidaknya dapat mempekerjakan sebanyak 1.100 orang.
"Kalau sudah jadi beneran (pabriknya) tenaga kerja langsung di karyawan situ 1.100 orang," katanya.
Belum lagi, terdapat sebanyak 13.000 orang juga terlibat di dalam masa konstruksi. Ini mulai dari sub kontraktor, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), bahan material, hingga orang yang punya alat beratnya.
"Belum tidak langsung. Dan mulai kemarin langsung kerja. Alat saja sudah sekitar 50-an di sana," tandasnya.
Sebagai informasi saja, proses peletakan batu pertama atau groundbreaking Pabrik Industri Baterai Listrik berada di Karawang, Jawa Barat telah dimulai, Rabu (15/9) lalu. Adapun nilai investasi yang dilakukan oleh Hyundai untuk pembangunan pabrik ini sebesar Rp1,5 miliar atau setara dengan Rp21 triliun.
Kerja sama investasi itu juga merupakan salah satu tahap dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai USD 9,8 miliar.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrikan otomotif Hyundai sedang menunggu operasional pabrik baterai mobil listrik, bekerja sama dengan LG Energy, di kawasan industri Karawang.
Baca SelengkapnyaPabrik sel baterai EV di Karawang milik perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution resmi beroperasi. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaPermintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWuling siap memproduksi baterai secara lokal di Indonesia dengan nama MAGIC Battery. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun
Baca SelengkapnyaProdusen mobil asal Korea Selatan tersebut menegaskan komitmennya untuk meningkatkan daya saing di sektor kendaraan listrik dan hybrid
Baca SelengkapnyaBahlil mengungkapkan semua proses hingga peresmian pabrik HLI Green Power Korea Selatan karena arahan dari Luhut.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menyatakan kesiapan perusahaan pelat merah untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSamsung SDI dan General Motors Co. resmi menjalin kemitraan strategis untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaRaksasa mobil listrik asal China, BYD, dipastikan masuk pasar Indonesia di semester 1 tahun 2024.
Baca Selengkapnya