Investor Inggris Tertarik Kembangkan Proyek Satelit dan Penyimpanan BBM RI
Merdeka.com - Investor asal Inggris sudah menyuarakan komitmen untuk turut membiayai proyek satelit multifungsi Indonesia senilai total Rp 6,4 triliun dan pembangunan penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Riau Pekanbaru senilai Rp 5 triliun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, hal ini merupakan kesepakatan hasil sementara dari Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019.
"Mereka sudah tertarik untuk investasi di proyek satelit multifungsi yang digagas oleh Kemkominfo. Kemudian infrastruktur untuk 'oil storage' (penyimpanan minyak) yang digagas investor dalam negeri dan berhasil mencari investor luar negeri," kata Bambang dikutip Antara, Rabu (3/7).
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Apa saja instrumen investasi BP Tapera? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Apa yang Raffi Ahmad investasikan di IKN? "Ya kemarin sudah ada, mungkin kita juga salah satu, ya kita kecil-kecilan aja lah," ujarnya.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
Total nilai kedua proyek itu adalah Rp 11,4 triliun. Namun, komitmen investasi masih berpotensi bertambah karena penyelenggaran IIIF akan berlanjut di Paris, Prancis pada 4 Juli 2019 waktu setempat.
Investor asal Inggris itu sudah menyuarakan komitmen kuat untuk turut menyalurkan pembiayaan. Mereka memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk membenahi beberapa aspek penting yakni meningkatkan kemudahan perizinan, kepastian hukum, kepastian pengadaan tanah dan komitmen BUMN untuk mau bekerja sama dengan investor luar.
"Dari pertemuan kemarin, tidak ada yang meminta insentif atau menyuarakan sulitnya mendapat insentif. Mereka hanya meminta poin-poin seperti kemudahan perizinan dan lainnya di bidang struktural," ujar dia.
Melawat ke London, total Bambang menawarkan 83 proyek berskema KPBU dengan total nilai 40 miliar dolar AS dan juga 30 proyek PINA dengan nilai 50 miliar dolar AS kepada para investor di Inggris dan Prancis. Menurutnya, investor di Inggris merupakan penanam modal potensial untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Inggris hanya berada di peringkat 14 sebagai negara penyumbang investor riil terbesar ke Indonesia. Namun, banyak prinsipal perusahaan asal Inggris yang meminta afiliasinya atau anak usahanya di negara lain seperti di Singapura untuk berinvestasi ke Tanah Air.
"Jadi jangan hanya berpatokan ke data di BKPM. Tapi juga kita harus liat potensi investasi dari Inggris," ujarnya.
Maka dari itu, IIIF 2019 di London dan Paris, ujar Bambang, menjadi sarana penyebaran informasi mengenai peluang investasi langsung bagi penanam modal asing di proyek infrastruktur Indonesia dalam lima tahun ke depan atau hingga 2024.
Dalam lima tahun ke depan itu, Indonesia membutuhkan investasi di infrastruktur senilai 440 miliar dolar AS atau setara Rp5.300 triliun.
Dari jumlah kebutuhan investasi sebesar itu, pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan APBN. Maka dari itu, pemerintah lebih banyak menghimpun pendanaan dari swasta dan BUMN melalui berbagai skema seperti Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaPelabuhan ini diharapkan mampu menunjang pembangunan serta memperlancar logistik di kawasan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaRosan menjelaskan Sembcorp berminat akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar cell.
Baca SelengkapnyaArifin menyampaikan, Inggris berkomitmen akan meningkatkan dukungannya dalam mencapai target bebas emisi, atau Net Zero Emission (NZE) Indonesia.
Baca SelengkapnyaData BKPM menunjukkan investasi Singapura pada kuartal II-2024 mencapai USD4,6 miliar atau setara Rp71,42 triliun.
Baca SelengkapnyaSumber energi terbarukan di Indonesia yang potensi ketersediaannya mencukupi dan melimpah untuk dijadikan sumber listrik .
Baca SelengkapnyaKesepakatan tersebut ditandai dengan MoU yang ditandatangani Kepala Bappenas RI dan Menteri Pembangunan Inggris.
Baca SelengkapnyaSubstansi kerja sama Indonesia-Inggris ini dilakukan lewat tukar teknologi di bidang kritikal mineral dan juga energi baru terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTotal investasi komitmen pasti dari penandatangan WK ini senilai USD 96,92 juta, atau setara Rp1,56 triliun (kurs Rp16.130 per USD).
Baca SelengkapnyaPihak Inggris disebut telah menyiapkan dana segar sekitar Rp52,1 miliar sebagai dukungan penghitungan nilai ekonomi karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.
Baca Selengkapnya