Investor Institusional Dinilai Berperan Penting Genjot Pasar Modal
Merdeka.com - Jumlah investor di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan sebesar 56 persen sepanjang 2020 mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) yang terdiri dari investor saham, obligasi, maupun reksadana. Dari jumlah tersebut, investor institusi tercatat berjumlah lebih dari 30 ribu.
Untuk itu, diperlukan penguatan peran investor institusi domestik dalam rangka pendalaman finansial, baik di instrumen saham maupun Surat Berharga Negara (SBN) di tengah pandemi covid-19. Terlebih Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok ke level terendah yakni 3.937,63 pada 23 Maret 2020.
Chairman Infobank Institute Eko B Supriyanto mengatakan, keberadaan investor lokal khususnya investor institusi dirasakan penting untuk menjaga stabilitas. Menurutnya, investor institusi juga dapat menggairahkan pasar modal Indonesia agar bisa semakin berkembang ke depannya.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Siapa yang punya investasi lebih besar? Hargreaves menunjukkan bahwa pola investasi ini telah berlanjut selama 30 tahun dan rata-rata wanita yang berinvestasi akan berakhir dengan portofolio senilai 25% lebih banyak dibandingkan pria.
"Investor institusional punya peran besar dalam menggerakan pasar modal, dan itu penting buat pendalaman sektor finansial," kata dia dalam diskusi Peran Investor Institusi Lokal Dalam Rangka Pendalaman Finansial Instrumen Saham & Surat Berharga Negara, secara virtual, Rabu (10/3).
Di pasar SBN, peran investor institusi juga sangat besar, khususnya dalam membantu pemerintah untuk menutup defisit APBN. Per 1 Maret 2021, kepemilikan SBN rupiah yang dapat diperdagangkan untuk asuransi dan dana pensiun di SUN mencapai Rp424,82 triliun dan SBSN Rp146,56 triliun, sedangkan untuk reksadana di SUN Rp108,21 triliun dan SBSN Rp56,79 triliun.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan, setidaknya ada tiga faktor utama dalam pengembangan pasar yakni demand, supply dan infrastruktur. Selain itu, diperlukan koordinasi antara otoritas terkait.
"Koordinasi yang erat harus dijalankan bersama antara Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pada sisi demand terus meningkatkan basis investor, akses dan literasi dan untuk produk pengembangan struktur produk," ungkapnya.
Untuk infrastruktur, pemerintah meninjau peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan SBN diantaranya pengembangan pasar repo, kebijakan perpajakan hingga pengembangan ETP terintegrasi. Pemerintah juga menurunkan PPh obligasi dari 20 persen menjadi 10 persen berlaku pada Agustus 2021.
Deni menambahkan, dibutuhkan juga supply dengan melakukan diversifikasi instrumen SBN melalui pengembangan skema yang sesuai dengan kebutuhan investor dalam negeri. Dengan semua skema tersebut diharap semakin menarik investor domestik untuk berinvestasi.
Sementara itu, menurut Profesor Keuangan dan Investasi IPMI International Business School Roy Sembel, investor institusi bisa berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat. Dengan orientasi investasi jangka panjang, pasar tidak mudah bergejolak ketika asing menarik dananya secara besar-besaran.
"Untuk financial deepening di pasar modal, khususnya untuk instrumen saham dan surat berharga negara, dibutuhkan investor yang stabil, berinvestasi jangka panjang, dan memiliki dana besar serta berperan untuk market education. Investor yang cocok dengan ciri itu adalah investor institusi lokal," tukas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaSumber pertumbuhan terbesar investasi terbesar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca SelengkapnyaStockbit berkomitmen untuk terus mendukung upaya Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Baca SelengkapnyaJumlah nilai transaksi kripto di Indonesia per Februari 2024 juga mencapai Rp33,69 triliun.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaTerbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.
Baca SelengkapnyaOscar menuturkan bahwa besarnya jumlah investor aset kripto tersebut mengindikasikan bahwa kripto telah menjadi pilihan investasi utama bagi masyarakat RI.
Baca SelengkapnyaJika ditotal dari Januari-Agustus 2023, total nilai transaksi aset kripto sebesar Rp86,45 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi langsung pada kuartal II-2024 mencapai Rp428,4 triliun.
Baca Selengkapnya