Investor Pasar Modal Tumbuh 44 Persen, Tak Surut Meski Ada Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 telah menjadi isu utama yang mempengaruhi roda perekonomian di dunia. Kendati demikian, situasi pandemi ternyata tidak menyurutkan minat masyarakat serta perusahaan untuk masuk ke pasar modal.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, sampai Jumat 23 Juli 2021, indeks harga saham gabungan tercatat tumbuh 2,05 persen secara year to date (ytd). Per Juni 2021, terdapat 5,6 juta investor atau naik 44 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
"Situasi pandemi juga tidak menyurutkan minat masyarakat serta perusahaan untuk masuk ke pasar modal. Per Juni 2021 terdapat 5,6 juta investor atau naik 44 persen dibandingkan akhir tahun lalu," kata Inarno dalam konferensi pers pada Selasa (27/7).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Selain itu, BEI juga mencatat terdapat 26 pencatatan saham baru. Sehingga secara total, terdapat 738 perusahaan tercatat di bursa efek.
Inarno pun menegaskan bahwa BEI selalu mendukung pengembangan pasar modal melalui pelaksanaan aktivitas keuangan berkelanjutan. Dalam hal inovasi produk dan layanan, kata Inarno, BEI sudah memfasilitasi penerbitan berbasis green bond, green sukuk, serta indeks acuan investasi berbasis green investment.
"Akhir 2020, BEI sudah meluncurkan indeks baru yaitu indeks IDX ESG Leaders, yaitu indeks yang mengukur kinerja saham-saham di bursa efek Indonesia yang memimpin dalam ESG (Environmental, Social and Good Governance) rating, serta memiliki likuiditas yang tinggi dan kinerja keuangan yang baik," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil bilang tahun politki tidak berdampak secara langsung/
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca Selengkapnyapertumbuhan kredit korporasi yang sebesar 18,45 persen ini lebih besar dibanding pencapaian pertumbuhan kredit secara keseluruhan yang sebesar 13,09 persen.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Sekuritas menggelar acara Market Outlook bertajuk Strategi Investasi Memasuki Tahun Politik.
Baca Selengkapnya